![]() |
| Presiden Direktur Qudwah Indonesia, Lukman Hakim menyaksikan penyerahan The Collaborative Synergy Award 2025 kepada Asda II Pemerintah Kota Bekasi, Inayatullah (kanan). |
Acara ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat
kolaborasi antar-lembaga dan mempercepat dampak nyata gerakan kemanusiaan
lintas sektor, baik nasional maupun global.
Collaboration Summit 2.0 dirancang sebagai momentum penting
untuk memperlihatkan sinergi nyata antara lembaga kemanusiaan, pemerintah, dan
organisasi Islam dalam memperkuat solidaritas dan kolaborasi untuk kemaslahatan
umat.
Melalui kegiatan ini, Qudwah Indonesia juga ingin menegaskan
komitmennya dalam membangun ekosistem kolaboratif antara berbagai pihak yang
memiliki visi serupa dalam mendorong pembangunan sosial dan kesejahteraan
masyarakat.
Presiden Direktur Qudwah Indonesia, Lukman Hakim, menyatakan
bahwa acara ini juga menjadi bagian dari peringatan 8 tahun kiprah Qudwah
Indonesia yang telah aktif dalam berbagai program kemanusiaan di Indonesia dan
dunia Islam.
Melalui sesi Public Expose 2025, Qudwah menampilkan
capaian program, model kolaborasi, dan kontribusi lembaga dalam penanganan
isu-isu kemanusiaan global.
Selain itu, kegiatan The Collaborative Synergy Award 2025
diberikan kepada lembaga dan tokoh yang dinilai konsisten dalam membangun
sinergi lintas sektor dan memberikan dampak sosial signifikan.
Qudwah Indonesia mengajak media untuk berperan aktif dalam
menguatkan narasi kolaborasi umat dan kemanusiaan.
“Ini merupakan bentuk upaya kami sebagai lembaga kemanusiaan
untuk memberikan yang terbaik dan menjangkau lebih luas melalui kolaborasi,
bukan sekadar kolaborasi biasa, tetapi kolaborasi yang saling menguatkan,” ujar
Lukman Hakim.
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, antara
lain Asisten Daerah (Asda) Inayatullah mewakili pihak Pemerintah Kota Bekasi,
MUI, Baznas, pihak TNI/POLRI, dan sejumlah perwakilan dari Ormas Islam di Kota
Bekasi.


