Dani Ramdan mengatakan, Wisuda Quran merupakan tradisi kurikulum yang diterapkan di Lembaga Pendidikan Islam Terpadu (LPTI) Thariq Bin Ziyad, yang bukan hanya mempelajari ilmu umum tetapi juga menghafal Al-Qur'an setiap tahunnya.
"Ini saya kira hal yang sangat positif bagi sekolah, sehingga bisa menjadi percontohan bagi sekolah lain," kata Dani Ramdan.
Dia menyampaikan, semakin banyak sekolah Tahfidz Qur'an di Kabupaten Bekasi akan semakin bagus sehingga setiap sekolah bisa mengembangkan program masing masing.
"Di sini selain Al-Qur'an juga diajarkan bahasa asing dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai ciri khas," ucapnya.
Pj Bupati Bekasi berharap, LPIT Thariq Bin Ziyad bisa menjadi pusat untuk belajar Al-Quran sejak dini di tingkat SMP atau SMA. Karena di usia itu merupakan masa perkembangan yang sangat menentukan karakter generasi kedepan.
"Dengan diisi karakter Quran mudah-mudahan kedepannya mereka siap untuk menjalani profesi apapun, baik jadi ulama, pemimpin, insinyur, dokter serta pengusaha sudah dilandasi oleh karakter Quran yang kuat," katanya.
Terkait banyaknya sekolah unggulan di Kabupaten Bekasi, Dani Ramdan berpesan agar biaya pendidikannya diupayakan tetap terjangkau sehingga bisa terakses oleh masyarakat luas.
"Bahkan kalau perlu, harus diberikan subsidi silang antara anak-anak dari keluarga mampu, agar bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat yang kurang mampu," imbuhnya.
Ketua Yayasan Thariq Bin Ziyad, Cucu Sugiarti menambahkan, kegiatan yang diikuti sekitar 300 wisudawan itu, sebagai upaya untuk mencetak generasi penerus yang berilmu, berakhlak, beriman dan bertakwa, sehingga akan bermunculan kader- kader hafidz Al Quran di Kabupaten Bekasi.
"Ada empat program unggulan di sekolah ini, salah satunya Al-Quran yang diajarkan mulai dari TK, SD, SMP dan SMA (Boarding School)," terangnya.
Pihaknya berharap dengan digelarnya Wisuda Quran ini, anak -anak bisa mengimplementasikan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk dirinya, keluarga serta bangsa dan negara. (Hms)