Wali Kota Bekasi Soroti Pengangguran dan Kemiskinan dalam Konfercab PA GMNI - Prakata.com | Kata-kata Dalam Berita
tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Wali Kota Bekasi Soroti Pengangguran dan Kemiskinan dalam Konfercab PA GMNI

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto saat memberikan sambutan dalam pembukaan acara Konferensi Cabang (Konfercab) ke-3 dan Diskusi Publik Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (PA GMNI) Kota Bekasi, di Hotel Merapi Merbabu, Sabtu (11/10/2025).
Prakata.com – Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menekankan pentingnya semangat Bung Karno untuk menjawab tantangan zaman, khususnya dalam mengatasi persoalan pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan sosial di Kota Bekasi. Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara dalam acara Konferensi Cabang (Konfercab) ke-3 dan Diskusi Publik Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (PA GMNI) Kota Bekasi, yang bertempat di Hotel Merapi Merbabu, Sabtu (11/10/2025).

Dalam sambutannya, Tri Adhianto menyatakan bahwa berkumpulnya para alumni bukan sekadar untuk memilih pimpinan, tetapi untuk menentukan arah perjuangan organisasi di Kota Bekasi.

“Kita berkumpul tentu bukan hanya untuk memilih Ketua, tetapi menentukan arah, menegaskan mau dibawa ke mana semangat di Kota Bekasi hari ini. Tantangan ke depan luar biasa yang harus kita pecahkan,” ujarnya.

Wali Kota kemudian memaparkan sejumlah persoalan konkret yang dihadapi Kota Bekasi. Pertama, adalah tingginya angka pengangguran yang mencapai 7,8%. Sebagai salah satu solusi inovatif, Pemerintah Kota Bekasi telah melaksanakan program pengiriman pemuda untuk bekerja ke Jepang.

“1000 orang sudah mendaftar, 100 orang yang memenuhi syarat. Hari pertama datang ada 80, yang 20 tidak siap untuk berangkat,” jelasnya mengenai realisasi program tersebut.

Persoalan kedua yang menjadi perhatiannya adalah kemiskinan dan dampak turunannya, seperti stunting dan akses pendidikan yang terbatas. Tri Adhianto mengajak PA GMNI untuk memberikan solusi dan kontribusi nyata.

“Bagaimana PA GMNI memberikan solusi, memberikan masukan, memberikan satu kontribusi agar kita bisa menyelesaikan persoalan kemiskinan yang kita hadapi bersama-sama dengan pemerintah,” tuturnya.

Selain dua hal tersebut, ia juga menyoroti masalah ketimpangan sosial dan krisis lingkungan sebagai tantangan yang perlu dipecahkan bersama.

Sebelumnya, Jesada Jonathan, selaku Ketua Panitia Konfercab 3 PA GMNI Kota Bekasi, dalam sambutannya menyatakan bahwa acara ini merupakan momentum untuk memperkuat persatuan dan memastikan garis perjuangan Bung Karno serta nasionalisme tetap hidup dan relevan.

“Tema kali ini adalah menjawab tantangan, bukan hanya semboyan. Sejarah perjuangan rakyat, denyut nadi pergerakan kaum marhaen, dan semangat nasionalisme sudah tertanam kuat di tanah ini,” kata Jesa, sapaannya.

Ia menegaskan bahwa sebagai alumni, PA GMNI memiliki tanggung jawab moral dan historis untuk menjaga api perjuangan dengan hadir di tengah masyarakat menyumbangkan pikiran, tenaga, dan karya nyata.

“Demi kemajuan rakyat kecil, sesuai dengan ajaran Bung Karno: berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,” pungkas Jesa.

Acara yang mengusung tema "Nasionalis Marhaenis Siap Menghadapi Tantangan Zaman" ini diharapkan dapat menghasilkan kontribusi nyata bagi pembangunan Kota Bekasi serta menjaga relevansi nilai-nilai nasionalisme dalam menghadapi dinamika kekinian. (Gud)

Ikuti Berita Terbaru di WhatsApp Channel