![]() |
Peninjauan salah satu ruang kelas di SDN IV Padurenan, Kota Bekasi yang sudah layak oleh pihak Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jumat (2/5/2025). |
Sebagai proyek percontohan, dua sekolah dipilih, yaitu SDN
IV Padurenan (Bekasi) dan satu sekolah di Bogor, dengan pertimbangan kedekatan
lokasi dengan DKI Jakarta.
“Untuk percontohan akan kita mulai untuk dua sekolah, yakni
sekolah dasar di Bogor dan Bekasi, SDN IV Padurenan karena pertimbangan
kedekatan jarak dengan DKI,” kata Anggita Herawati, Tenaga Ahli Utama Kantor
Komunikasi Kepresidenan, saat kunjungan ke SDN IV Padurenan, Jumat (2/5/2025).
Tak hanya revitalisasi, program ini juga mencakup digitalisasi
pendidikan, termasuk penyediaan jaringan internet, laptop, layar interaktif,
dan pengenalan kecerdasan artifisial (AI) untuk siswa. Tujuannya, memastikan tidak
ada lagi siswa atau guru yang buta teknologi dalam mendukung pembelajaran.
Anggita menambahkan, total anggaran yang digelontorkan
mencapai Rp16,9 triliun untuk revitalisasi dan Rp2 triliun untuk digitalisasi.
Pada kunjungan tersebut, dilakukan peletakan batu pertama penambahan 4 ruang
kelas dan toilet di SDN IV Padurenan, menandai dimulainya program secara
nasional.
Presiden Prabowo Subianto, dalam sambutan via Zoom,
menegaskan bahwa alokasi anggaran pendidikan melebihi 22% APBN yang tertinggi
dalam sejarah Indonesia. "Kemajuan bangsa mustahil tercapai tanpa
pendidikan yang layak dan memadai," tegasnya.
Program ini merupakan kelanjutan dari gerakan makan gratis sekolah dan bagian dari revolusi pendidikan Prabowo, yang tidak hanya fokus pada gizi dan infrastruktur, tetapi juga pembangunan SDM unggul. Diluncurkan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, program ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memajukan dunia pendidikan. (Yan)