![]() |
Peresmian gedung rehabilitasi penyalahgunaan narkoba, Senin (14/4/2015). |
Prakata.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) secara resmi meluncurkan gedung rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba pada Senin, 14 April 2025. Fasilitas ini berlokasi di Jalan Ciungwanara, Lebak Siliwangi, Kota Bandung.
Acara peresmian dihadiri oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, Kepala BNN RI Komjen Pol. Martinus Hukom, Kepala BNN Kota Bandung Kombes Pol. Mada Roostanto, serta perwakilan dari TNI, Polri, Kejaksaan, Kemenkumham, dan DPRD Kota Bandung.
Farhan menegaskan bahwa kehadiran gedung rehabilitasi ini merupakan langkah konkret dalam memerangi peredaran narkoba di Bandung. "Ini bukan sekadar seremoni, melainkan bukti komitmen bersama untuk menangani masalah narkoba secara menyeluruh," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya pendekatan berbasis pemulihan. "Fasilitas ini bukan untuk menghukum, melainkan menyembuhkan. Kami ingin penanganannya holistik, mirip dengan pendekatan yang diterapkan di pesantren," jelas Farhan.
Selain itu, Pemkot Bandung telah membentuk Satgas Anti Premanisme yang akan diperluas untuk menangani miras dan narkoba ilegal. Farhan juga menyoroti pentingnya pencegahan sejak dini, mengingat data menunjukkan sekitar 6% anak-anak pernah mencoba narkoba.
Gedung ini mampu menampung 24 pasien rawat inap, dengan kemungkinan pengembangan di masa depan. Kepala BNN Kota Bandung, Kombes Pol. Mada Roostanto, menyebutkan bahwa layanan mencakup rawat inap, rawat jalan, dan dukungan medis bagi penyintas narkoba yang ingin sembuh secara sukarela.
Sementara itu, Kepala BNN RI, Komjen Pol. Martinus Hukom, menegaskan bahwa pengguna yang melapor untuk rehabilitasi tidak akan dipidana. "Layanan ini gratis, dan negara hadir untuk melindungi mereka yang ingin berubah," tegasnya.
Pembangunan gedung ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Keuangan, Pemkot Bandung, BNN, dan instansi terkait. Keberadaannya menjadi bukti bahwa perang melawan narkoba bukan sekadar penegakan hukum, tetapi upaya menyelamatkan generasi bangsa. (Gud/Ray)