Dubes RI untuk Italia Junimart Girsang Singgung Rempah Rokok hingga Kulit Perlu Dipromosikan di Luar Negeri - Prakata.com | Kata-kata Dalam Berita
tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Dubes RI untuk Italia Junimart Girsang Singgung Rempah Rokok hingga Kulit Perlu Dipromosikan di Luar Negeri

Dubes RI untuk Italia, Junimart Girsang, saat memberikan keterangan kepada awak media di Kota Bekasi,Jumat (17/1/2025).

Prakata.com – Duta besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Italia, Junimart Girsang, menyebut ada banyak komoditi bahan mentah dari Indonesia yang harus dipromosikan di luar negeri. Hal ini ia ungkapkan usai menghadiri acara launching Kopi Dongan Sarasaji di Bekasi, belum lama ini.

Junimart mengungkapkan banyak hasil bumi asli Indonesia yang diekspor keluar negeri dan dikembalikan dalambentuk produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Mulai dari bijih kopi, rempah-rempah, tembakau, hingga kulit binatang yang biasa dijadikan bahan untuk membuat tas dan sepatu.

“Jadi sekarang bagaimana agar rempah-rempah Indonesia itu bisa go Internasional, membuka peluang bagi masyarkaat Indonesia, dang mengekspor rempah yang lebih berkualitas. Komunikasi ini yang saya bangun di luar negeri,” ungkapnya, Jumat (17/1/2025) malam.

Menurutnya, banyak produk kopi dari luar negeri yang sebenarnya menerima pasokan bijih kopi dari Indonesia. Begitu pula dengan produk cerutu atau sigar (rokok), dimana bahan baku tembakau diimpor dari Indonesia, kemudian dioleh diluar negeri dan dipasarkan kembali hingga ke Indonesia dengan harga yang mahal.

Junimart menilai, produk kopi maupun cerutu asli Indonesia sebenarnya memiliki mutu dan kualitas yang tidak kalah bagu dengan produk dari luar negeri. Apalagi, jika memang bahan bakunya juga diimpor dari Indonesia.

“Nah, kenapa tidak kita kembangkan di luar negeri ini? Kita sandikan di sana, ini Kohibah, ini Delhi, ini Jember, ini dari Nicaragua. Nah ini yang perlu kita sosialisasi disana (luar negeri). Banyak sebenarnya produk Indonesia yang menjadi tugas-tugas kita dan tugas para Dubes itu untuk memasyarakatkan,” lanjut dia.

Ia menambahkan, jika memang diperlukan, Indonesia dapat mendatangkan ahli dari luar negeri untuk mengajarkan bagaimana mengolah produk mentah menjadi produk yang bernilai tinggi, baik itu produk rokok, kopi, maupun kulit.

Junimart menyinggung produk tas yang dibuat dari kulit biawak, sapi, dan buaya dengan nilai tinggi, yang bahan bakunya diimpor dari Indonesia.

“Seperti kulit misalnya saya sudah ke pabrik yang di Bogor semua tas kulit yang dari biawak, dari ular terus satu lagi dari buaya, itu semua dari Indonesia dalam bentuk sudah berbentuk bahan, dikirim itu ke Itali disana tinggal bikin tas, itulah yang merek Hermes,” bebernya. (gud)

Ikuti Berita Terbaru di Google News & WA Channel