Pemprov Jateng Dukung Program Swasembada Pengan, Nana: Perlu Kerjasama Berbagai Pihak - Prakata.com | Kata-kata Dalam Berita
tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Pemprov Jateng Dukung Program Swasembada Pengan, Nana: Perlu Kerjasama Berbagai Pihak

Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana saat berbicara dalam Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan, di Gradhika Bhakti Praja, Kantor Gubernur Jateng, Selasa (31/12/2024).

Prakata.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan gerak cepat mendukung program pemerintah pusat merealisasikan target swasembada pangan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto demi ketahanan pangan nasional.

Hal itu terlihat saat Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana mengikuti Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan, yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan, di Gradhika Bhakti Praja, Kantor Gubernur Jateng, Selasa (31/12/2024).

Rapat koordinasi diikuti oleh menteri-menteri di bawah Kemenko Pangan, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kehutanan, dan Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Badan Pangan Nasional, Badan Gizi Nasional dan lainnya. Hadir pula Forkopimda Provinsi Jawa Tengah, DPRD, Kepala OPD, bupati dan wali kota.

Menurut Nana, kerja sama dengan berbagai pihak diperlukan dalam mewujudkan swasembada pangan.

“Dalam hal swasembada pangan ini perlu adanya kebersamaan, kerja sama dan sinergi dari pusat sampai daerah, ini harus menyambung, saling membantu, saling mendukung dari pusat sampai daerah. Start sudah dimulai, tahun 2025 sudah mengurangi impor padi, gula, garam, jagung,” kata Nana, ditemui seusai kegiatan.

Ditambahkan, pemprov berkomitmen untuk meningkatkan pangan. Walaupun Jateng diakui merupakan salah satu lumbung pangan nasional, atau lumbung padi nasional, namun pihaknya tetap akan meningkatkan pangan, baik kualitas maupun kuantitasnya.

Terkait swasembada pangan, termasuk masalah pertanian seperti bagaimana irigasinya, penyuluh pertanian, termasuk pompanisasi yang sudah dilaksanakan, Nana menyampaikan, Jateng termasuk daerah yang dilakukan optimalisasi dan penambahan lahan baru. Misalnya, luas tambah tanam, Jawa Tengah untuk padi sudah melebihi target, yaitu hingga November sudah 115,86  persen, atau artinya sudah melewati target dari pemerintah pusat.

“Juga masalah perkembangan distribusi pupuk. Memang pupuk ini menjadi kendala. Sekarang sudah mulai bagus artinya pemerintah memperhatikan, pendistribusian sampai ke kios-kios sudah jelas. Kemudian masalah pemberdayaan peternak lokal untuk program makan bergizi gratis. Jadi ini merupakan investasi untuk Indonesia ke depan. Mulai anak-anak, anak-anak kita ini harus memiliki asupan makan yang bergizi,” ujarnya.

Nana melanjutkan, masalah perbaikan budidaya ikan juga disinggung dalam rakor bidang pangan tersebut. Diharapkan, sebagai negara maritim, kebutuhan ikan yang kaya vitamin bagi masyarakat juga menjadi perhatian.

Untuk masalah irigasi, Nana menuturkan, di Jawa Tengah saat ini kondisi irigasi baru 33,7 persen dalam kondisi baik. Selebihnya mayoritas rusak ringan, kemudian lainnya rusak. Sedangkan untuk kabupaten/ kota yang tidak memiliki anggaran, maka akan ditarik ke atas atau dibantu pemerintah pusat.

“Masalah irigasi ini hampir sama dengan jalan. Irigasi A kewenangan pusat, irigasi B kewenangan provinsi, dan C kewenangan kabupaten/kota. Memang paling besar milik kabupaten/kota yang dalam hal ini perlu perbaikan-perbaikan,” ujarnya. (jiz/ul/ak)

Ikuti Berita Terbaru di Google News & WA Channel