Wakil Menteri (Wamen) Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan meninjau Balai Besar Perikanan Budi Daya Air Tawar (BBPBAT) Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (27/12/2024). |
"KKP memastikan mutu ikan hasil budi daya berkualitas
baik. Mutu ikan yang baik menjamin konsumen mendapatkan produk yang aman, sehat
dan bergizi," kata Wakil Menteri (Wamen) Kelautan dan Perikanan Didit
Herdiawan dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (28/12/2024).
Didit mengatakan bahwa lingkungan tempat ikan hidup memiliki
dampak besar terhadap mutu ikan yang dihasilkan. Faktor-faktor seperti kualitas
air, suhu, dan kebersihan habitat memainkan peran penting dalam menentukan
kesegaran, rasa, dan nilai gizi ikan.
Untuk itu, kata Didit, menjaga lingkungan yang bersih dan
sehat sangat penting bagi industri perikanan.
“Kebersihan habitat sangat penting. Ikan yang hidup di
lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah atau bahan kimia berbahaya akan
memiliki mutu yang lebih baik. Tingkatkan terus kebersihan,” ujarnya.
Wamen Didit mengaku bahwa pihaknya telah meninjau Balai
Besar Perikanan Budi Daya Air Tawar (BBPBAT) Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat.
Ia menjelaskan bahwa selain menjaga kebersihan, ada beberapa
strategi untuk meningkatkan kualitas mutu budidaya air tawar di BBPBAT,
diantaranya yaitu penggunaan teknologi budidaya intensif; pengelolaan kualitas
air; pengembangan standar operasional prosedur (SOP); pelatihan dan pendidikan
bagi petugas hingga pengelolaan limbah dan lingkungan.
KKP, lanjut Didit, telah membuat modeling budidaya ikan nila
salin di Karawang, Jawa Barat. Selain kolam produksi, terdapat fasilitas lain
di antaranya Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), inlet outlet, tandon,
hingga laboratorium.
Proses produksinya juga sudah mengedepankan teknologi
terkini salah satunya penggunaan mesin pakan otomatis.
“Budi daya nila salin di Karawang bisa menjadi contoh. Untuk
menuju swasembada pangan, kita bukan hanya harus mampu tingkatkan produksi,
tetapi harus juga menjaga mutu ikan dengan baik,” katanya.
BBPBAT yang berada di Jalan Selabintana Kecamatan Sukabumi,
Jawa Barat itu memiliki luas 25,6 hektare dengan fasilitas seperti perkolaman,
lahan sawah, kebun, perkantoran, laboratorium, dan wisma tamu.
Ia menambahkan, BBPBAT bertugas melaksanakan perikanan dan
penerapan teknik perbenihan, pembudidayaan, pengelolaan kesehatan ikan, dan
pelestarian perlindungan budidaya air tawar.
"Lembaga ini juga berperan penting dalam meningkatkan
produksi perikanan budidaya air tawar di Indonesia," kata Didit. (zen/ant)