Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima. |
"Kita berharap jangan sampai,demokrasi saat ini mengarah pada suatu proses
otoriterisme. Saya berharap nanti pidato akan memberikan pencerahan pada
itu dan kami percaya karena Pak Presiden Jokowi dilahirkan dari seorang pemimpin
di dalam satu proses demokrasi," kata Aria Bima saat ditemui sebelum
sidang tahunan MPR dimulai di kompleks parlemen, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2024).
Menurut Aria Bima, Jokowi memiliki tanggung jawab untuk menjaga agar proses
demokrasi selama pilkada berjalan dengan baik. Salah satunya dengan bersikap independen selama pilkada, sehingga
tidak terjadi keberpihakan pemerintah terhadap pihak tertentu.
Tidak hanya itu, Aria Bima juga menilai Jokowi harus memastikan pilkada tidak
sekadar menjadi ajang pembagian kekuasaan elit politik saja. Dia menilai pilkada tahun ini harus
menjadi ajang bagi masyarakat menggunakan haknya dalam memilih pemimpin yang
berkualitas.
"Ini adalah satu proses yang kita harapkan pilkada besok menjadi hajatan
rakyat, bukan hajatan elit atau hajatan domestik, dan rakyat bisa memilih para
pemimpin di tiap daerahnya," kata dia.
Dengan adanya pernyataan presiden tentang penguatan demokrasi di pidato hari
ini, Aria Bima berharap pilkada serentak tahun ini dapat berjalan dengan lancar. Sebanyak 2.022 tamu undangan dijadwalkan
menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 pada
Jumat (16/8/2024) pukul 09.30
WIB, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
"Akan dihadiri kurang lebih 2022 undangan, yang terdiri dari 1.222
undangan di dalam Gedung Nusantara dan 800 tamu undangan yang ditempatkan di
area Plaza Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI," kata Ketua MPR RI Bambang
Soesatyo, Kamis (15/8/2024).
Ia juga menjelaskan bahwa format Sidang Tahunan MPR RI yang digelar satu
rangkaian bersama Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 sama seperti tahun-tahun
sebelumnya. (Zen)