Pj Wali Kota Tangerang, Nurdin, bersama Dandim 0506 Letkol Inf. Ary Sutrisno dalam agenda urban farming bersama Kelompok Wanita Tani (KWT). |
Menurut Nurdin, gerakan menanam cabai secara massal ini
melibatkan KWT dan kelompok tani lainnya, dengan total luasan tanam mencapai
3.000 meter persegi. "Sebagaimana cabai telah terbukti menjadi salah satu
komponen penting dalam upaya pengendalian inflasi, mengingat signifikansinya
dalam kebutuhan sehari-hari masyarakat. Ini menjadi langkah strategis dalam
memastikan kebutuhan pangan masyarakat agar terpenuhi secara
berkelanjutan," ucapnya.
Tak hanya itu, kata Alumnus Universitas Indonesia ini,
Pemkot Tangerang akan terus memberikan dukungan terhadap gerakan urban farming
untuk memanfaatkan lahan kosong secara produktif.
“Urban farming dan pengelolaan sampah oleh KWT menjadi model
yang kami dorong, karena tidak hanya mendukung ekonomi lokal, tetapi juga
memperkuat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga,” papar Nurdin.
Program ini juga, lanjut Pj, bertujuan untuk mendorong
adanya studi tiru dan pengembangan lebih lanjut dalam pemanfaatan lahan
terbatas untuk produksi pertanian, sebagai bagian dari sirkular ekonomi yang
berkelanjutan.
“Komitmen Pemkot adalah memastikan masyarakat sehat dan
memiliki tingkat hidup yang sejahtera, dengan cara memanfaatkan potensi ekonomi
baru dari sektor pertanian. Kami percaya langkah-langkah ini merupakan bagian
integral dari upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.