Pelatih Timnas Thailand U-19 Emerson Pereira. |
Saat itu, Thailand yang bermain cukup baik sepanjang laga, melakukan kesalahan
pada menit ke-17 setelah mereka gagal mengantisipasi senjata andalan Indonesia
dari sepak pojok.
Bermula dari sepak pojok kaki kiri Muhammad Kafiatur, bola kirimannya berhasil
dibelokkan Kadek Arel sebelum kemudian bola yang menemui Jens Raven yang berada
pada posisi diselesaikan dengan baik.
“Ini adalah pertandingan yang sangat bagus, kami berusaha, di babak pertama ada
banyak kesempatan untuk mencetak gol, kami juga punya kontrol yang baik dalam
permainan,” kata Emerson pada jumpa pers setelah laga.
“Akan tetapi, hanya dengan satu kesalahan, terjadi situasi bola mati, yang
berbuah gol (untuk Indonesia),” tambahnya.
Emerson mengatakan meskipun kalah di final dan gagal menjadi negara paling
sukses di Piala AFF U-19, ia mengaku apa yang ditampilkan anak-anak asuhnya
sepanjang turnamen adalah bekal bagus untuk menatap turnamen selanjutnya.
Paling dekat, Thailand akan berusaha untuk lolos ke putaran final Piala Asia
U-20 2025 di China pada Februari tahun depan, dimulai dengan sesi kualifikasi
yang akan dimainkan pada September mendatang.
Pada sesi kualifikasi, mereka bertindak sebagai tuan rumah Grup H untuk menjamu
Irak, Filipina, dan Timor Leste.
“Tapi ini adalah pertandingan yang bagus untuk mengetahui kondisi tim kami
jelang menatap kompetisi selanjutnya. Bulan depan kami akan ada turnamen di
Korea, setelahnya ada kualifikasi (Piala Asia U-20 2025),” jelasnya.
“Kami masih harus meningkatkan kualitas, tapi saya rasa ini jadi semacam tes
yang sangat baik buat kami dan saya merasa bangga pada tim saya,” tambahnya.
“Saya rasa skuad ini hampir 90 persen akan dipakai lagi untuk kompetisi
selanjutnya,” katanya.
Lebih lanjut, dengan ditonton sekitar 33 ribu pasang mata di Stadion Gelora
Bung Tomo, kata dia, hal itu menjadi pengalaman sangat bagus untuk Kittipong
Bunmak dan kawan-kawan.