Suasana majelis malam rabuan di kediaman Bacalon Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad, Selasa (11/6/2024) malam. |
“Membedah Marhaenisme sebagaimana yang menjadi ideologi Bung
Karno, saat ini menjadi relevan ketika negara dianggap gagal mengangkat harkat
hidup rakyat kecil,” kata Ketua Bro M2, Moch. Firman, Selasa (11/6/2024) malam.
Melalui diskusi Mewujudkan Trisakti Bung Karno, kata dia,
masyarakat Kota Bekasi khususnya kalangan milenial dan gen z dapat memahami dan
mendapat pelajaran politik dan kepemimpinan ke depannya. Hadir sebagai
narasumber dalam agenda kali ini adalah Bacalon Wali Kota Beksai Mochtar
Mohamad (M2), Ismail Arief dan Yusuf Blegur.
Forum diskusi reguler ini juga dihadiri para akademisi,
birokrasi, politisi, mahasiswa dan aktifis pergerakan dan masyarakat umum.
Dengan diskusi ini diharapkan dapat menambah wawasan politik dan ideologi,
terutama tentang figur Proklamator dan salah satu “the founding fathers” yang
menjadi presiden RI pertama, Soekarno.
Dalam sambutannya, M2 memulai dengan memaparkan visi dan
misi melalui program utamanya, yaitu Bekasi M2 (Mandiri dan Madani).
"Program Bekasi M2 ini pengembangan dari konsep
Trisakti-nya Bung Karno, dan kota ini menjadi pilot projectnya bila saya nanti
dipercaya masyarakat menjadi Wali Kota Bekasi 2024," ungkapnya.
Ia menilai, semua kemajuan Kota Bekasi bermula dari
political will pemimpinnya, dan memang dibutuhkan pemimpin yang serius
memakmurkan warganya.
"Program-program yang saya sampaikan ini tidak ada
satupun yang tidak dapat dilakukan, karena saya pernah jadi anggota DPRD, Wakil
Wali Kota dan Wali Kota Bekasi," ujar dia.
Politikus senior PDI Perjuangan itu menjelaskan, nantinya 12
program andalannya bisa dilakukan pada tahun pertama pemerintahan, apabila
kelak ia terpilih.