tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

M2 dan W2 Ngopi di Mako Update Bahas Pemenangan Pilkada Kota Bekasi 2024

Bacalon Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad (M2), Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Waras Wasisto (W2), dan owner Mako Update Denny Brata, saat ngopi bareng, Rabu (1/5/2023) malam.
Prakata.com - Dua politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) yakni Bakal Calon Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad (M2) dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Waras Wasisto (W2) ngopi bareng di Markas Kopi (Mako) Update, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/5/2024) malam.

Waras Wasisto mengatakan, dirinya sebagai Anggota Dewan Jabar dari Dapil Kota Bekasi dan Kota Depok, memiliki andil untuk memikirkan Pilkada Kota Bekasi 2024.

"Secara moral dan kepartaian saya punya andil memikirkan Kota Bekasi. Ada abang saya M2, dan Ketua DPC, tapi Pilkada variabelnya banyak, ada koalisi, popularitas, dan elektabilitas," kata W2.

Di sisi lain, W2 mengaku prihatin dengan turunnya kursi DPRD Kota Bekasi, dari 12 kursi menjadi hanya 9 kursi. Oleh karena itu ia berharap agar pada perhelatan Pilkada Kota Bekasi bisa memenangkan kursi eksekutif.

Meski saat ini belum turun rekomendasi Calon Wali Kota Bekasi 2024 dari DPP PDIP, tetapi komunikasi lintas partai sudah dilakukan W2. Artinya, siapapun yang bakal direkomendasi DPP, baik M2 maupun Mas Tri (M3), PDIP harus menang.

"Semua punya kesempatan yang sama, semua masih cair. Catatan kita harus menang di Kota Bekasi. Artinya kita tidak sendirian harus ada koalisi," tegas W2.

Sementara itu membahas kemungkinan koalisi antara PDIP dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M2 menilai hal itu bisa saja terjadi. Terkait pertemuannya dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu, M2 menjelaskan bahwa pertemuan mereka membahas koalisi tingkat Jawa Barat.

"Kita bahas Pilgub, untuk Pilkada (koalisi PKS-PDIP) Kota bandung Wali Kota dari PKS wakilnya PDIP. Kemudian juga ada Kabupaten Bandung Barat, dan Cimahi," bebernya.

Babeh M2, sapaanya mengakui bahwa popularitasnya saat ini berbeda jika dibandingkan dengan tahun 2008 lalu. Apabila tahun 2008 popularitasnya bisa mencapai 90 persen, saat ini kemungkinan hanya berkisar 50 persen.

"Maka kesempatan saya sekarang sosialisasi dengan milenial, dan jalan untuk menang saya sudah tahu," tukasnya.

Untuk kaum milenial, lanjut M2, ia menawarkan program tumbuh kembang milenial untuk mandiri lebih awal, dan berdaulat secara ekonomi.

"Ke depan pendidikan dan kesehatan gratis, dan mandiri dalam ekonomi," pungkasnya. (Gud)

Ikuti Berita Terbaru di Google News & WA Channel