tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Kang Emil dan Buya Yahya Kagumi Kiswah Ka'bah Simbol Keagungan dan Seni Islam

Buya Yahya bersama Kang Emil saat berkunjung di Graha Begawan Nusantara.
Prakata.com - Kiswah Ka'bah, simbol religius dari tanah suci Mekah, kini dapat disaksikan di Graha Begawan Nusantara, Jakarta Selatan. Kiswah, kain penutup Ka'bah di Masjidil Haram, diperoleh oleh pendiri Graha Begawan Nusantara, Arie Triyono, dari Arab Saudi pada Maret 2014.

Kiswah tersebut kini terpajang megah di dalam ruangan berdinding kaca. Keindahan dan keagungan kiswah ini mendapat apresiasi dari arsitek Ridwan Kamil dan ulama kharismatik Buya Yahya, pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah.

Setelah sholat berjamaah di depan kiswah, Ridwan Kamil dan Buya Yahya dipandu oleh Arie untuk melihat kiswah dari dekat. Menurut Buya Yahya, kiswah lebih dari sekadar penutup bangunan fisik, namun melambangkan kesucian dan keagungan Ka'bah.

"Dengan jahitan emas yang mengilustrasikan kaligrafi Arab yang indah, kiswah menjadi perwujudan dari keindahan seni Islam," kata Buya Yahya, dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (17/5/2024).

Ridwan Kamil, yang akrab disapa Kang Emil, menambahkan pandangannya sebagai seorang arsitek. "Tidak hanya elemen dekoratif, kiswah adalah simbol religius yang kuat. Sebagai penutup bangunan suci, kiswah memperkuat identitas religius dan kehadiran spiritual Ka'bah," papar Kang Emil.

Arie Triyono mengatakan bahwa dirinya mengundang Buya Yahya sebagai ulama dan Ridwan Kamil karena kepeduliannya pada dakwah dan pengembangan arsitektur bernuansa Islam. 

"Kang Emil merancang banyak masjid, bahkan sampai di Gaza. Oleh karena itu, saya mengundangnya khusus ke sini untuk memberi saran dan masukan pada tempat dimana kami menyimpan kiswah dengan baik," papar Arie.

Di akhir pertemuan, Arie mengatakan bahwa kiswah adalah pengingat akan sejarah dan tradisi Islam. "Kiswah bukan hanya sebuah penutup kain, tetapi lambang suci yang menghubungkan hati umat Islam dengan Allah SWT," imbuh Arie.

Penghormatan terhadap kiswah, menurut Arie, adalah penghormatan terhadap Islam itu sendiri. "Dalam setiap jahitan, dalam setiap serat kain, tersemat nilai-nilai kebersamaan, kesucian, dan kekaguman yang memperkuat ikatan umat Islam dengan ajaran agama mereka," pungkas Arie.

Kiswah Ka'bah diganti setiap 1 Muharram atas perintah Raja Salman. Sementara untuk pencucian Ka'bah, dilakukan pada 15 Muharram. (Zen)

Ikuti Berita Terbaru di Google News & WA Channel