tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Tragedi Siang Bolong, Pemuda Citeureup Jadi Korban Kebrutalan Matel

Kebrutalan debt collector alias mata elang (Matel). Foto: Ilustrasi
Prakata.com - Insiden perampasan motor di siang hari terjadi. Kekerasan dan ancaman mewarnai Jalanan di Kabupaten Bogor. Di tengah terik matahari Kabupaten Bogor, sebuah kejadian perampasan motor kembali terjadi.

Kali ini, Jaenudin, seorang pemuda yang bekerja di bengkel motor, menjadi korban keganasan sekelompok orang yang diduga adalah debt collector atau Mata Elang (Matel). Dengan kekerasan, mereka merampas motor Honda Beat milik Jaenudin dan menganiaya hingga hidungnya berdarah.

Peristiwa ini terjadi saat Jaenudin sedang dalam perjalanan ke tempat kerjanya di Cileungsi, melintasi Jalan Mercedez Benz, Gunungputri. Tiba-tiba, dia dihentikan oleh enam orang yang mengendarai tiga motor Honda Beat Deluxe tanpa plat nomor.

"Saya diajak ke Kantor FIF Finance atau ke Kantor Polisi, namun dalam perjalanannya saya dihentikan dipukuli hingga berdarah pada bagian hidung" kata Jaenudin, Minggu (27/4/2024).

Seorang supir angkot yang kebetulan lewat membantu membersihkan luka Jaenudin, dan bersama-sama mereka menuju Kantor Polisi Polsek Gunungputri untuk melaporkan kejadian tersebut. Seorang penjual es kelapa yang mencoba melerai juga menjadi saksi kejadian tersebut.

Dalam keadaan terdesak, Jaenudin mencoba melawan, namun diancam akan dibunuh oleh para pelaku yang akhirnya merampas handphone dan kunci motornya. Meskipun handphone dikembalikan, motor Jaenudin tetap dibawa oleh para pelaku.

Jaenudin mengungkapkan bahwa ia memiliki tunggakan pembayaran motor dengan sisa dua bulan cicilan. Uang yang seharusnya digunakan untuk membayar cicilan tersebut terpaksa ia gunakan untuk kebutuhan Lebaran. Dia berencana melunasi cicilan tersebut dengan gaji bulan ini.

Setelah kejadian, Jaenudin telah melakukan visum di Rumah Sakit Mary Cileungsi dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gunungputri. Dia berharap pelaku segera ditangkap agar kejadian serupa tidak menimpa orang lain. Meski mengalami kekerasan, Jaenudin bersyukur nyawanya masih selamat dari insiden tersebut. (Dad)

Ikuti Berita Terbaru di Google News & WA Channel