tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Gedung Bawaslu Saksi Bisu Politisasi Identitas dan Kerusuhan Pemilu

Peringatan HUT ke-16 Bawaslu RI.
Prakata.com - Rahmat Bagja, Ketua Bawaslu RI, merenung kembali tentang gedung institusinya yang terletak di Jalan M. H. Thamrin Nomor 14, Menteng, Jakarta Pusat, sebagai saksi bisu politik identitas.

"Bangunan Thamrin 14 ini telah menjadi saksi kuatnya Bawaslu dalam menghadapi tantangan politisasi identitas pada tahun 2019. Mari kita beri tepuk tangan untuk gedung kita ini," ucap Bagja dalam acara puncak Peringatan HUT Ke-16 Bawaslu, di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Minggu (21/4/2024).

Bagja menjelaskan, meski gedung institusinya bukan merupakan cagar budaya, namun bangunan tersebut adalah satu-satunya yang pernah menjadi sasaran bom.

"Bangunan ini adalah saksi, dan mungkin tidak ada gedung penyelenggara pemilu lainnya yang pernah dilempar bom molotov selain gedung Bawaslu Thamrin 14 ini," katanya.

Ia juga menambahkan bahwa gedung Bawaslu tersebut adalah saksi sejarah bahwa penyelenggaraan pengawasan pemilu juga memiliki risiko sendiri.

"Jadi, tidak semuanya aman. Bukan hanya KPU (Komisi Pemilihan Umum) yang didemo, tetapi juga gedung Bawaslu saat ada pelanggaran administrasi di tingkat kita saat itu di Pemilihan Presiden 2019.

Ia kemudian mengingatkan, "politisasi identitas tidak dimulai pada tahun 2019. Harus diingat, politisasi identitas, politisasi SARA (Suku Agama Ras dan Antar Golongan) dimulai pada tahun 2017 untuk Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur DKI."

Pada Rabu, 22 Mei 2019, terjadi kerusuhan di depan kantor Bawaslu RI, Jakarta. Sekitar pukul 20.15 WIB, massa yang berada di perempatan Bawaslu RI dan Mandiri Tower mulai memprovokasi tepat sebelum pasukan Brimob yang berjaga di depan Bawaslu akan melakukan pergantian barisan depan. Pelemparan batu, botol petasan, dan bom molotov diarahkan ke arah pasukan keamanan. (Zen)

Ikuti Berita Terbaru di Google News & WA Channel