tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Sambut Ramadhan, 3.500 Paket Sembako untuk Dhuafa Disiapkan Baznas Probolinggo

Paket sembako disiapkan Baznas Probolinggo jelang Ramadhan 1445 H.
PRAKATA.COM - Sebanyak 3.500 paket sembako telah disiapkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, untuk disalurkan kepada para kaum dhuafa di wilayah kabupaten tersebut sebagai persiapan menyongsong bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.

"Kami bersyukur dapat menyalurkan paket sembako yang menjadi program rutin setiap tahun untuk para kaum dhuafa di Kabupaten Probolinggo," ujar Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H Ahmad Muzammil di Probolinggo, Senin (4/3/2024).

Dia mengatakan isi dari paket tersebut antara lain beras, gula, minyak goreng, kopi, kecap, mi instan, kerupuk, biskuit, dan teh, dengan nilai nominal per paket sebesar Rp150.000 dan total anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp525 juta.

"Penyaluran paket sembako ini kami ambil 10 orang dhuafa, fakir, dan miskin dari setiap desa. Tentu saja yang sudah mendapatkan pada tahun sebelumnya, kali ini tidak akan mendapatkan lagi agar lebih merata," katanya.

Dia menjelaskan tujuan dari penyaluran paket sembako ini adalah untuk membantu para kaum dhuafa menghadapi bulan suci Ramadhan yang juga diikuti dengan kenaikan harga beberapa bahan pangan.

"Kami akan melakukan penyaluran paket sembako ini sebelum bulan Ramadhan tiba, agar mereka memiliki persediaan untuk menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan 1445 Hijriah," ucapnya.

Dia menambahkan penyaluran paket sembako ini diharapkan selesai sebelum bulan Ramadhan karena Baznas akan beralih fokus ke pengumpulan dan penyaluran zakat fitrah ASN selama bulan Ramadhan.

"Kami menetapkan kriteria penerima paket sembako ini sesuai dengan asnaf mustahiq, yaitu kaum dhuafa, fakir dan miskin. Saya berharap paket sembako ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh 10 orang dhuafa dari setiap desa," tuturnya.

Muzammil berharap jumlah penerima paket sembako ini bisa terus bertambah karena sebelumnya hanya 5 orang lalu menjadi 7 orang dan sekarang 10 orang per desa, sehingga diharapkan pendapatannya juga semakin banyak sehingga bisa mencapai 15 atau 20 orang per desa. (Zen)

Ikuti Berita Terbaru di Google News