Hujan dan Usia Tak Halangi Transformasi Pendidikan, Pemkot Bandung Genjot Pembangunan Sekolah - Prakata.com | Kata-kata Dalam Berita
tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Hujan dan Usia Tak Halangi Transformasi Pendidikan, Pemkot Bandung Genjot Pembangunan Sekolah

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Asep Saeful Gufron.
Prakata.com - Menyongsong tahun anggaran depan, Pemerintah Kota Bandung menggeber upaya perbaikan infrastruktur pendidikan. Fokusnya adalah menjamin setiap ruang belajar di kota ini aman, layak, dan kondusif bagi siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Asep Saeful Gufron, membeberkan capaian 2025 dan menyiapkan program serta anggaran fisik untuk 2026. Langkah ini penting mengingat ratusan gedung sekolah di Bandung yang sebagian telah berusia puluhan tahun, sehingga rehabilitasi dan pembangunan kelas baru menjadi prioritas.

Sepanjang 2025, berbagai perbaikan fisik telah dilakukan. Untuk Sekolah Dasar (SD), program berkonsentrasi pada penyediaan sanitasi dan ruang belajar yang memadai, mencakup:

· Perbaikan toilet di 29 sekolah.
· Rehabilitasi 255 ruang kelas yang tersebar di 86 sekolah.
· Pembangunan 9 RKB baru di 3 sekolah.

Sementara di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), capaian meliputi:

· Pembangunan 1 unit sekolah baru.
· Penyediaan fasilitas parkir di 4 sekolah.
· Pembangunan sarana-prasarana di 10 sekolah.
· Rehabilitasi sedang/berat untuk 80 ruang kelas.
· Perbaikan sarana-prasarana di 31 sekolah.

Menurut Asep, pembangunan baru diprioritaskan untuk sekolah dengan lonjakan murid atau yang pembangunannya tertunda. Bangunan tua yang rusak parah juga menjadi sasaran utama.

Target 2026: Puluhan Kelas Baru dan Perbaikan Menyeluruh

Memperkuat komitmennya, Pemkot Bandung telah menyusun agenda pembangunan besar untuk 2026, selaras dengan RPJMD. Sasaran utamanya adalah penambahan 60 ruang kelas baru, terbagi rata untuk jenjang SD dan SMP.

"Anggaran sudah disiapkan. Kami juga merencanakan rehabilitasi untuk sekitar 30 SD dan 30 SMP, namun jumlah pasti akan menyesuaikan hasil kajian teknis kondisi bangunan," jelas Asep di Balai Kota Bandung, Senin (1/12/2025).

Kajian teknis dinilai krusial untuk memetakan kondisi konstruksi, terutama di gedung-gedung tua yang berpotensi membahayakan keselamatan. Bangunan yang dinilai kritis akan didahulukan.

Untuk membangun 60 RKB tersebut, dialokasikan anggaran sekitar Rp38 miliar, setelah dilakukan efisiensi dari alokasi awal Rp58 miliar. Penghematan dilakukan melalui evaluasi kebutuhan dan komponen utilitas tertentu.

"Kami memetakan kondisi bangunan dengan sangat cermat. Terutama di musim hujan seperti sekarang, kami ingin menghindari risiko keruntuhan," tegas Asep.

Ia juga menyebutkan perkembangan dua sekolah baru yang dibangun sebelumnya, serta penanganan beberapa gedung yang rusak berat melalui bantuan yayasan dan koordinasi dengan Kementerian Pendidikan.

Memasuki musim penghujan, Asep menyatakan pemantauan terhadap kondisi fisik sekolah diperketat. Seluruh kepala sekolah diminta siaga dan melakukan pemeriksaan rutin terhadap area yang berpotensi rusak.

"Kami memastikan semua program ini bertujuan untuk keamanan, kenyamanan, dan kualitas belajar siswa. Semua dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak ada potensi bahaya," pungkas Asep. (rob/rtm)

Ikuti Berita Terbaru di WhatsApp Channel