Prakata.com – Di tengah tantangan ekonomi dan pasar telekomunikasi yang semakin jenuh, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memilih untuk beralih haluan. Strategi lama mengejar pertumbuhan jumlah pelanggan secara massal ditinggalkan dan digantikan dengan fokus pada peningkatan kualitas dan produktivitas basis pelanggan yang ada.
Perubahan strategi ini tercermin dari laporan kinerja semester I/2025, dimana jumlah pelanggan seluler Telkomsel mengalami koreksi tipis sebesar 0,9% menjadi 158,4 juta dari sebelumnya 159,88 juta pada akhir 2024.
Abdullah Fahmi, VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, menyatakan bahwa perubahan ini adalah bagian dari penyesuaian portofolio bisnis yang disengaja. Langkah ini mencakup penyederhanaan produk, pengelolaan retensi yang lebih ketat, dan komitmen untuk membangun nilai yang berkelanjutan.
"Fokus utama kami bukan sekadar menambah jumlah pelanggan secara kuantitatif, melainkan meningkatkan kualitas interaksi dan produktivitas pelanggan yang ada," tegas Abdullah Fahmi, Rabu (3/9/2025).
Optimisme Telkomsel untuk menghadapi sisa tahun 2025 tidak lepas dari beberapa pencapaian fundamental yang positif. Trafik data melonjak signifikan hingga 20,1% secara tahunan (year-on-year). Yang lebih menggembirakan, kontribusi bisnis digital telah menyumbang lebih dari 90% terhadap total pendapatan seluler.
Di lini bisnis fixed broadband, IndiHome justru menunjukkan performa gemilang dengan pertumbuhan 10% (year-on-year), dari 9,14 juta menjadi 10,06 juta pelanggan. Keberhasilan ini memperkuat strategi konvergensi fixed-mobile yang diusung perusahaan.
Ke depan, Telkomsel akan terus menggenjot strategi konvergensinya melalui penawaran bundling yang relevan dan penguatan pengalaman digital pelanggan. Hal ini diyakini dapat menjaga engagement pelanggan tetap tinggi di tengah persaingan yang ketat.
“Dengan konsistensi eksekusi strategi ini, kami berharap dapat terus menjadi penyedia layanan digital terbaik yang menghadirkan konektivitas dan solusi inovatif, sekaligus menjaga fundamental bisnis yang sehat dan berdaya saing tinggi,” tutup Abdullah.
Pergeseran strategi Telkomsel ini menandai babak baru dalam industri telekomunikasi Indonesia, dimana nilai dan kualitas pelanggan menjadi mata uang yang lebih berharga daripada sekadar angka kuantitas. (Rtm)
Ikuti Berita Terbaru di WhatsApp Channel


