Karena Terhimpit Biaya, Haruskah Dua Anak Kembar Ini Putus Sekolah? - Prakata.com | Kata-kata Dalam Berita
tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Karena Terhimpit Biaya, Haruskah Dua Anak Kembar Ini Putus Sekolah?

Si kembar, Sofiatun Nurlaeli dan Sofiatun Nurlaela.
Prakata.com – Sofiatun Nurlaeli dan Sofiatun Nurlaela, anak kembar lulusan SDN Bojongmenteng III, terpaksa mengubur mimpi melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP akibat kesulitan biaya. Keduanya terhalang masuk sekolah negeri maupun swasta lantaran ketiadaan dana, sementara sang ibu, Siti Titin Marlina, hanya bisa pasrah.  

"Uang kontrak saja sudah delapan bulan nunggak. Sekarang saya kerja sebagai asisten rumah tangga di Kemang, baru sebulan. Untuk makan anak-anak, kadang saya jual rongsok," ujar Titin saat dihubungi melalui WhatsApp, Sabtu (2/8/2025).  

Ia mengaku pernah berjualan peyek untuk menopang hidup, namun usahanya kolaps setelah nomor HP-nya dihipnotis penipu sehingga pesanan hilang. Kini, ia bergantung pada pekerjaan serabutan dengan penghasilan tak menentu.  

Titin sempat berharap anak kembarnya bisa masuk sekolah swasta yang mengklaim memprioritaskan anak yatim dan kurang mampu. Namun, keduanya ditolak tanpa alasan jelas. Kemudian, seorang oknum menawarkan jalur masuk ke SMPN 8 Kota Bekasi dengan syarat membayar Rp4 juta per anak.  

"Saya uang dari mana? Ya sudahlah, mungkin nanti mau kejar paket saja, atau mungkin nanti mau ngadu ke KDM (Kang Dedi Mulyadi, Gubernur Jabar)," keluhnya.  

Anak bungsunya, yang seharusnya duduk di kelas 5 SD, juga sudah mogok sekolah sejak setahun lalu. "Mungkin dia malu. Dia inginnya masuk pesantren, tapi saya belum mampu," tambah Titin.  

Titin mengaku belum Program Indonesia Pintar (PIP), padahal menurut dia, keluarganya sudah pernah didata oleh pihak kelurahan tempat dia tinggal.

"Saya pernah ditanya KTP-nya sudah Bekasi belum? padahal KTP Bekasi saya sudah sejak 2022," ujarnya.  

Titin, yang menjadi janda setelah ditinggal suami empat tahun lalu, berharap setidaknya satu anaknya bisa bersekolah formal, sementara anak bungsunya bisa pindah ke pesantren.

"Agar mereka punya masa depan dan pendidikan agama yang baik," harap perempuan asal Tegal, Jawa Tengah ini.

Kini Titin hanya bisa berharap ada uluran tangan dari para dermawan maupun Pemerintah agar anak-anaknya bisa melanjutkan sekolah. Keluarga ini tinggal di sebuah rumah kontrakan yang beralamat di Jl. Madona, RT/RW 001/001, Bojongmenteng, Kecamatan Rawalumbu.

Sebelumnya, video si kembar Nurlaela dan Nurlaeli ramai diperbincangkan di grup-grup WhatsApp. Dalam video itu mereka mengungkapkan keinginannya agar dapat melanjutkan ke sekolah tingkat SMP. Tetapi karena tidak ada biaya maka mereka memohon bantuan kepada semua pihak. (Gud)

Ikuti Berita Terbaru di WhatsApp Channel