Sekolah Rakyat Jadi Solusi Atasi Anak Putus Sekolah, DPR Minta Pemerintah Perluas Akses - Prakata.com | Kata-kata Dalam Berita
tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Sekolah Rakyat Jadi Solusi Atasi Anak Putus Sekolah, DPR Minta Pemerintah Perluas Akses

Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina.
Prakata.com – Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, mendorong pemerintah untuk memperluas pelaksanaan program Sekolah Rakyat guna mengatasi masalah anak tidak bersekolah di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan menyambut peluncuran program yang rencananya digelar pada 14 Juli mendatang. 

“Komisi IX DPR mendukung penuh inisiatif Sekolah Rakyat. Program ini merupakan gebrakan penting dari Presiden Prabowo untuk membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Pendidikan adalah kunci memutus rantai kemiskinan, dan Sekolah Rakyat hadir sebagai solusi nyata,” tegas Arzeti dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (12/7/2025). 

Berdasarkan data dari Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, tercatat 422.616 anak dari keluarga termiskin (desil 1) tidak bersekolah atau putus sekolah. Angka ini merupakan bagian dari 5,36 juta anak usia sekolah dari kelompok kurang mampu yang seharusnya memperoleh pendidikan layak. 

“Ini bukan sekadar statistik. Di balik angka tersebut, ada generasi muda yang masa depannya terancam. Kami mendesak pemerintah menjalankan Sekolah Rakyat secara serius dan merata agar tidak ada lagi anak Indonesia yang kehilangan kesempatan belajar,” tegas politisi Fraksi PKB ini. 

Program Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Peserta didik akan mendapatkan fasilitas lengkap, termasuk makanan bergizi, tempat tinggal, serta pendidikan berkualitas dengan fokus pada pembangunan karakter, wawasan kebangsaan, dan keterampilan hidup. 

“Target tahun ini, 100 Sekolah Rakyat akan beroperasi. Sebanyak 63 sekolah akan diresmikan pertengahan Juli, dan sisanya awal Agustus. Hingga kini, sudah ada 9.755 siswa terdaftar berdasarkan Data Terpadu Sejahtera Ekstrem Nasional (DTSEN) dan verifikasi dinas sosial daerah,” jelas Arzeti. 

Ia juga menekankan pentingnya pengawasan ketat dari kementerian terkait, terutama Kementerian Sosial, agar program ini berjalan sesuai tujuan awal. Pendidikan yang diberikan, menurutnya, harus mampu membentuk karakter siswa serta membekali mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan. 

“Semua pihak, baik pusat maupun daerah, harus berkomitmen penuh menyukseskan Sekolah Rakyat. Ini adalah investasi berharga bagi masa depan bangsa,” pungkasnya. (hal/rdn)

Ikuti Berita Terbaru di WhatsApp Channel