![]() |
Pembukaan Kejurnas Squash 2025 di Gedung Squash Wibawamukti, Komplek Pemkab Bekasi, Cikarang Pusat. |
Sri Enny
menyampaikan kebanggaannya atas dipilihnya Kabupaten Bekasi sebagai lokasi
penyelenggaraan.
"Ini adalah
kehormatan bagi kami karena dipercaya menggelar ajang nasional ini. Squash
sendiri telah mencatatkan prestasi di kancah internasional," ujarnya.
Ia menekankan
bahwa Kejurnas dan Seleknas ini bukan hanya sekadar kompetisi, melainkan juga
wadah pembinaan atlet muda untuk meraih prestasi lebih tinggi.
"Semoga dari
sini lahir bibit unggul yang tidak hanya membanggakan daerah, tetapi juga
mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade 2028," harap Sri Enny.
Alvin Kennedy
selaku Ketua PB Squash Indonesia mengungkapkan bahwa ajang ini menjadi penentu
rekomendasi atlet untuk SEA Games.
"Kami
menargetkan satu medali emas di SEA Games nanti, dengan andalan atlet putri dari
Jawa Barat di nomor jumbo," jelasnya.
Ia juga memuji
fasilitas squash di Bekasi yang dinilai sangat memadai untuk kejuaraan skala
nasional.
"Bekasi
memiliki salah satu dari tiga venue terbaik di Indonesia, selain GBK dan Medan.
Lokasi ini sangat ideal," tambah Alvin.
Kejurnas 2025 juga
mencatatkan sejarah dengan pertama kalinya memperlombakan kategori Kelompok
Umur (KU) 9, sebagai upaya PB Squash Indonesia dalam menjaring bibit atlet
sejak dini.
Ketua Pelaksana
Kejurnas, Endang Suranata, mengungkapkan bahwa ajang ini diikuti sekitar 160
atlet dari 10 provinsi, dengan mayoritas merupakan atlet berperingkat
nasional.
"Kabupaten
Bekasi mengirim tiga atlet terbaiknya, yaitu Mulki, Eca, dan Putri, yang
tergabung dalam tim Jawa Barat KU 17," jelasnya.