Grand Finalis Duta Kebaya Batik Cilik dan Remaja Indonesia Kunjungi Kombas, Tanamkan Cinta Budaya Sejak Dini - Prakata.com | Kata-kata Dalam Berita
tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Grand Finalis Duta Kebaya Batik Cilik dan Remaja Indonesia Kunjungi Kombas, Tanamkan Cinta Budaya Sejak Dini

Foto bersama para grand finalis Duta Kebaya Batik Cilik dan Remaja Indonesia di Komunitas Batik Bekasi (Kombas), Minggu (11/5/2025),
Prakata.com – Para grand finalis Duta Kebaya Batik Cilik dan Remaja Indonesia mengunjungi Komunitas Batik Bekasi (Kombas), Minggu (11/5/2025), dalam rangkaian persiapan menuju grand final kompetisi tahunan tersebut.

Kunjungan peserta dari Jakarta, Bogor Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) ini bertujuan memperdalam pemahaman peserta tentang batik sebagai warisan budaya, sekaligus mengenalkan kekhasan motif batik Bekasi.  

Ina Marlina Zulkarnain, Founder Duta Kebaya Batik Cilik dan Remaja Indonesia, menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar secara rutin untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya Indonesia, khususnya kebaya dan batik, sejak usia dini.

"Kalau menunggu sampai remaja atau mahasiswa, mereka sudah terkontaminasi budaya asing. Kita tidak anti-globalisasi, tapi anak-anak harus bangga dulu dengan budayanya sendiri," ujarnya.  

Menurut Ina, pengenalan batik dan kebaya sejak dini, seperti melalui acara ulang tahun atau kegiatan sehari-hari akan membentuk persepsi bahwa berbusana tradisi bukanlah hal yang "norak".

"Anak SD atau TK yang ulang tahun pakai batik justru akan bangga. Misalnya di Bekasi, mereka bisa bilang, ‘Ini batik khas daerahku!’," tambahnya.  

Kompetisi yang memasuki tahun ketiga ini tidak hanya fokus pada penampilan, melainkan juga pemahaman peserta tentang budaya.

"Kita tidak mencari ‘miss atau queen’ atau model biasa. Ini tentang anak-anak yang smart, bisa mempromosikan budaya hingga tingkat internasional," tegas Ina Zul, sapaannya.  

Selama enam bulan persiapan, finalis dibekali materi kebudayaan, termasuk kunjungan ke Taman Mini Indonesia Indah, teknik komunikasi, hingga etika berbusana tradisi.

"Mereka belajar catwalk dengan kebaya dan batik, tapi juga diajarkan inner beauty bagaimana berpenampilan ayu dan berwibawa," jelasnya.  

Kunjungan ke Kombas menjadi salah satu upaya memperkenalkan kekayaan batik lokal. "Harapannya, anak-anak tidak hanya pakai batik untuk acara formal, tapi juga jadi gaya hidup sehari-hari," tutup Ina Zul.  

Di tempat yang sama Ketua Kombas, Barito Hakim Putra, mengapresiasi kedatangan para grand finalis Duta Kebaya Batik Cilik dan Remaja Indonesia. Menurutnya, batik memang harus dikembangkan dan dilestarikan sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.

"Kalau tidak dilestarikan dan tidak ada yang peduli bisa saja suatu saat nanti diklaim sebagai kekayaan budaya negara lain. Karena syarat dari UNESCO begitu, harus dilestarikan sebagai warisan budaya kita," jelasnya.

Dalam kunjungan anak-anak dan remaja pelestari batik tersebut, mereka diberikan pengetahuan tentang Sejarah Batik Bekasi, jenis-jenis batik dan corak khas yang ada, hingga belajar membatik dengan mencanting.

"Kami terus berdiaspora melakukan edukasi, memperkenalkan Batik Bekasi di kancah nasional maupun internasional," pungkas Barito. (Gud)

Ikuti Berita Terbaru di WhatsApp Channel