Driver Ojol Gelar Aksi Mogok, Dishub Bekasi Anjurkan Beralih ke Transportasi Umum - Prakata.com | Kata-kata Dalam Berita
tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Driver Ojol Gelar Aksi Mogok, Dishub Bekasi Anjurkan Beralih ke Transportasi Umum

Ribuan driver ojek online (ojol) berunjuk rasa menuntut keadilan pada pemotongan tarif oleh aplikator, Selasa (20/5/2025).
Prakata.com - Hari ini, Selasa (20/5/2025), layanan transportasi online di sejumlah kota, termasuk Bekasi, diprediksi akan terganggu akibat aksi mogok massal yang dilakukan pengemudi ojek online (ojol). Menyikapi hal ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi mengimbau masyarakat untuk beralih ke moda transportasi umum sebagai alternatif selama aksi berlangsung.  

Kepala Dishub Kota Bekasi, Zeno Bachtiar, menyatakan bahwa sejumlah moda transportasi massal tersedia dan siap melayani mobilitas warga. Menurutnya, Bekasi cukup beruntung karena memiliki akses ke berbagai pilihan transportasi, mulai dari Transjabodetabek, BISKITA, LRT Jabodebek, hingga KRL Commuter Line yang menjangkau banyak titik penting.  

"Gunakan moda transportasi massal yang sudah disediakan pemerintah untuk mendukung mobilitas harian. Di Kota Bekasi, kita punya Transjabodetabek, BISKITA, serta akses ke KRL dan LRT yang bisa diandalkan," ujar Zeno, Selasa (20/5/2025).  

Zeno juga menekankan pentingnya kesiapan masyarakat dalam menghadapi situasi ini. Ia menyarankan agar warga mengevaluasi kembali rencana perjalanan mereka, terutama bagi yang biasa bergantung pada layanan ojol untuk aktivitas sehari-hari.  

"Jika perjalanan itu penting dan sudah terjadwal, silakan gunakan alternatif transportasi yang tersedia. Namun, jika bisa ditunda atau dijadwalkan ulang, sebaiknya disesuaikan agar tidak menambah kepadatan di titik tertentu," jelasnya.  

Dishub Kota Bekasi telah berkoordinasi dengan berbagai penyedia layanan transportasi umum untuk memastikan operasional berjalan optimal hari ini. Pihaknya mengklaim telah menyiapkan penguatan layanan pada rute-rute yang berpotensi mengalami lonjakan penumpang akibat aksi mogok driver ojol.  

"Kami telah berkoordinasi untuk meningkatkan kapasitas armada transportasi massal sementara, terutama pada jam sibuk. Tujuannya agar masyarakat tetap bisa beraktivitas dengan nyaman tanpa terlalu bergantung pada transportasi online," tambah Zeno.  

Selain itu, Dishub mengimbau masyarakat memanfaatkan aplikasi informasi transportasi dan jadwal perjalanan guna merencanakan rute secara lebih efisien.  

Warga juga disarankan datang lebih awal ke halte atau stasiun guna mengantisipasi antrean yang mungkin terjadi. Zeno menegaskan bahwa aksi para driver ojol merupakan bentuk aspirasi yang sah dan diharapkan berlangsung secara tertib.  

"Kami menghormati hak para pengemudi untuk menyampaikan aspirasi. Namun, kami juga bertanggung jawab memastikan masyarakat tetap dapat beraktivitas seperti biasa," ujarnya.  

Aksi mogok ojol ini dipicu oleh tuntutan pengemudi kepada perusahaan aplikasi agar menurunkan potongan biaya sewa aplikasi dan menerapkan regulasi tarif sesuai ketentuan pemerintah. Akibatnya, sejumlah layanan ojol kemungkinan besar tidak dapat diakses sepanjang hari.  

Masyarakat diminta tetap tenang dan bijak menyikapi situasi ini. Pemanfaatan transportasi massal dinilai sebagai solusi terbaik untuk menjaga kelancaran aktivitas sekaligus mendukung pengurangan kemacetan dan polusi udara di perkotaan. (Yan)

Ikuti Berita Terbaru di WhatsApp Channel