 |
| Seorang perempuan sedang menahan rasa sakit di tenggorokan. Foto: Ilustrasi. |
Prakata.com - Sakit tenggorokan sering dianggap sebagai gejala flu biasa yang tidak berbahaya. Namun, jika berlangsung lama, kondisi ini bisa menandakan masalah kesehatan yang lebih serius.
Menurut laporan Medical Daily pada Selasa (8/4/2025), Dr. Jiri Kubes, ahli onkologi radiasi di Proton Therapy Centre, mengingatkan pentingnya memeriksakan diri jika mengalami gejala yang tak kunjung sembuh, terutama sakit tenggorokan lebih dari tiga minggu.
Ia menjelaskan bahwa kondisi tersebut bisa menjadi indikasi awal kanker amandel, salah satu jenis kanker tenggorokan.
"Sakit tenggorokan memang umum terjadi dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Namun, jika tidak membaik atau justru memburuk, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujar Dr. Kubes.
Selain sakit tenggorokan, suara serak yang berlangsung lebih dari tiga minggu juga bisa menjadi gejala kanker laring. Tanda-tanda lain meliputi batuk kronis, sulit menelan, nyeri telinga, benjolan di leher, penurunan berat badan tanpa sebab, dan sakit tenggorokan yang terus-menerus.
Kanker tenggorokan, terutama di area laring, dipicu oleh berbagai faktor risiko, termasuk kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, serta pola makan tinggi daging dan lemak olahan. Usia juga berperan, dengan risiko lebih tinggi pada orang di atas 40 tahun dan lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita.
Faktor lain yang meningkatkan risiko meliputi paparan zat kimia berbahaya, riwayat kanker keluarga, sistem imun lemah, serta kondisi seperti GERD dan displasia laring. Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala mencurigakan dalam waktu lama. (Ana)