![]() |
RSUD CAM Bekasi dan Nestle Indonesia Gelar Workshop NICU Next Gen 25. |
Prakata.com – RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid (RSUD CAM) Kota Bekasi berkolaborasi dengan PT. Nestle Indonesia melalui Nestle Institute Indonesia mengadakan workshop bertajuk NICU Next Gen 25, yang berfokus pada manajemen dan tata laksana klinis bayi baru lahir (neonatus).
Kegiatan ini berlangsung
selama sepekan, mulai 21 hingga 27 April 2025, dengan melibatkan 12 tenaga
kesehatan, termasuk dokter spesialis anak, bidan, dan perawat dari berbagai
provinsi seperti Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi
Barat, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur.
Abdul Harris
Bobihoe, Wakil Wali Kota Bekasi, hadir dalam pembukaan acara di Aula lantai 8
RSUD CAM dan menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan Nestle kepada RSUD CAM
sebagai tuan rumah.
Sementara itu,
dr. Kusnanto Saidi, Direktur RSUD CAM, mengucapkan terima kasih kepada Nestle
atas inisiatif ini, yang memungkinkan berbagi ilmu dengan tenaga kesehatan,
terutama dari daerah terpencil, guna menurunkan angka kematian bayi prematur
melalui perawatan NICU yang lebih baik.
"Angka kematian
ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi, dan ini menjadi indikator penting
kualitas layanan kesehatan," tegas Kusnanto.
"Selain
melengkapi peralatan medis, peningkatan SDM juga krusial. Semoga workshop ini
membawa manfaat berkelanjutan." Ia menambahkan bahwa setelah pelatihan,
akan ada evaluasi penerapan ilmu di rumah sakit asal peserta.
Siti Sufintri,
Corporate Affairs & Sustainability Director PT. Nestle Indonesia,
menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari Creating Shared Value (CSV) Nestle, yang bertujuan memberi dampak
positif bagi masyarakat.
"Kerja sama
dengan RSUD CAM adalah wujud nyata komitmen kami, khususnya melalui Nestle
Nutrition Institute, untuk meningkatkan kualitas perawatan neonatal,"
ujarnya.
Program ICU Next
Gen 25 dirancang untuk memperkuat kompetensi tenaga kesehatan melalui pelatihan
teori, praktik klinis, workshop, dan kunjungan ke fasilitas NICU.
"Tujuannya jelas, mengurangi morbiditas dan mortalitas bayi prematur sekaligus meningkatkan kapasitas klinis tenaga kesehatan di daerah," pungkas Siti. (gud)