Krisis Literasi Indonesia, Hanya 1 dari 1.000 Orang yang Gemar Membaca - Prakata.com | Kata-kata Dalam Berita
tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Krisis Literasi Indonesia, Hanya 1 dari 1.000 Orang yang Gemar Membaca

Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana.
Prakata.com - Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana, mengkritik rendahnya minat baca masyarakat Indonesia berdasarkan indeks literasi global. Data UNESCO menunjukkan angka yang memprihatinkan, hanya 0,001% penduduk Indonesia yang aktif membaca. Dengan kata lain, dari setiap 1.000 orang, hanya satu yang memiliki kebiasaan membaca.  

“Rendahnya minat baca ini harus direspons dengan kebijakan nyata dari Perpustakaan Nasional untuk mendorong peningkatan yang signifikan,” tegas Bonnie dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X bersama Kepala Perpusnas di Gedung DPR, Kamis (24/4/2025).  

Indonesia menempati peringkat ke-60 dari 61 negara dalam hal minat baca, berada di bawah Thailand (59) dan di atas Botswana (61). Ironisnya, dari sisi infrastruktur pendukung literasi, Indonesia justru unggul dibandingkan beberapa negara Eropa.  

Bonnie menekankan perlunya kesadaran bahwa sumber bacaan kini semakin beragam, tidak terbatas pada buku fisik tetapi juga e-book, jurnal, dan penelitian digital yang mudah diakses.  

“Banyak perpustakaan daerah yang terbengkalai, mencerminkan kurangnya komitmen pemerintah dalam meningkatkan literasi,” tambahnya.  

Ia juga memperingatkan bahwa efisiensi anggaran berisiko mengancam preservasi 8.400 naskah kuno. Kelembapan udara di Perpusnas, menurutnya, dapat mempercepat kerusakan naskah-naskah bersejarah tersebut.  

“Pemotongan anggaran seharusnya tidak mengorbankan pelayanan publik dan preservasi naskah kuno, karena merekam peradaban bangsa,” tandas Bonnie. (Rtm)