![]() |
Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Achmad Rivai. |
Prakata.com – Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Achmad Rivai, mendorong peningkatan literasi mulai dari tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di Kota Bekasi.
Langkah ini diambil menyikapi data United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang menempatkan tingkat literasi Indonesia masih sangat rendah. Rivai menekankan pentingnya peran masyarakat dalam membangun budaya membaca sejak dini.
"Literasi tidak hanya tanggung jawab sekolah atau pemerintah, tetapi juga membutuhkan kolaborasi dengan warga di tingkat paling dasar, seperti RT dan RW," ujarnya usai gelar jaring aspirasi di Kelurahan Jatimakmur, Pondokgede, Jumat (25/4/2025).
Ia mengusulkan program seperti pembuatan perpustakaan mini, diskusi buku, dan pelatihan keterampilan baca-tulis di lingkungan RT/RW. Menurutnya, hal ini dapat mempercepat peningkatan minat baca, terutama bagi anak-anak dan remaja.
Data UNESCO menunjukkan, Indonesia berada di peringkat bawah dalam indeks literasi global, dengan rata-rata waktu membaca hanya 1 jam 36 menit per hari. Rivai berharap inisiatif ini dapat mendorong perubahan perlahan namun berkelanjutan.
"Kami akan bekerja sama dengan dinas terkait dan relawan untuk mewujudkan gerakan ini. Literasi adalah pondasi kemajuan bangsa," tegas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Data UNESCO menunjukkan angka yang memprihatinkan: hanya 0,001% penduduk Indonesia yang aktif membaca. Dengan kata lain, dari setiap 1.000 orang, hanya satu yang memiliki kebiasaan membaca.
Indonesia menempati peringkat ke-60 dari 61 negara dalam hal minat baca, berada di bawah Thailand (59) dan di atas Botswana (61). Ironisnya, dari sisi infrastruktur pendukung literasi, Indonesia justru unggul dibandingkan beberapa negara Eropa. (Gud)