Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly. |
Pelaku tawuran yang tewas itu berinisial TH (52) karena
terkena lemparan batu di wajah dan dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Sementara tiga orang yang mengalami luka-luka dibawa ke
klinik dan Rumah Sakit Persahabatan, yakni ZA (15) luka bagian leher terkena
busur panah, HW (15) dan A (15).
Menurut dia, para pelaku tawuran yang mengalami luka-luka
dan meninggal dunia itu berasal dari warga Cipinang Jagal dengan aliansinya.
Sementara itu, sebanyak delapan orang pelaku tawuran yang masih remaja itu
telah dibawa aparat kepolisian pada Kamis malam (21/11).
Nicolas menegaskan, dalam kasus tawuran tidak ada yang
namanya korban, semua itu pelaku tawuran.
"Bagi kami, menganggap dan menilai bahwa untuk kasus
tawuran tidak ada korban. Yang ada dua-duanya pelaku. Karena sama-sama saling
serang," paparnya.
Aksi tawuran antarwarga yang membawa batu, kembang api, bom
molotov dan senjata tajam, seperti panah dan celurit di wilayah itu sudah
beberapa kali terjadi selama sebulan terakhir.
Sebelumnya, aksi tawuran terjadi pada Kamis dini hari (21/11/2024).
Aksi tawuran yang terjadi pada Senin malam (18/11/2024) menyebabkan pos terpadu
milik warga Kebon Singkong hancur.
Sementara aksi tawuran antarwarga yang terjadi Minggu pagi (10/11) menyebabkan
seorang remaja tewas tertabrak kereta.
Nicolas mengaku sering melakukan imbauan kepada kedua belah
pihak melalui "Ngopi Kamtibmas", "Jumat Curhat" agar tidak
melakukan aksi tawuran yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
"Kami juga mendirikan pos pantau terpadu dan
menempatkan personel untuk mencegah tawuran. Kami juga melakukan
'sweeping" senjata tajam," ujarnya.
Nicolas pun mengharapkan adanya kerja sama dan sinergisiitas
antara pemerintah kota dan seluruh masyarakat untuk menjaga lingkungannya tetap
kondusif.