Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Iwan Pramana. |
"Kami di bidang pengembangan ekonomi kreatif menyasar dan memetakan
potensi-potensi ekonomi kreatif di masing-masing kelurahan," kata Kepala
Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Iwan Pramana
di Yogyakarta, Selasa (6/8/2024).
Menurut dia, di masing-masing kelurahan yang ada di DIY sudah terdapat desa
wisata atau pariwisata berbasis pedesaan yang menawarkan potensi lokal baik
wisata alam, seni dan budaya serta ekonomi kreatif yang khas.
"Kalau saya lihat di DIY sudah hampir 200 lebih desa wisata baik yang
sudah mandiri, maju, berkembang dan masih pemula. Jadi kami di bidang ekonomi
kreatif juga akan melakukan pendataan, misalnya desa wisata apa, produk
kreatifnya apa," katanya.
Dengan demikian, kata dia, nantinya produk ekonomi kreatif tersebut bisa
dilakukan atau difasilitasi untuk mendapatkan sertifikasi setelah diikutkan
pelatihan pelatihan berbasis kompetensi bagi pelaku usaha sub sektor kriya yang
diprogramkan Dispar DIY.
"Seperti batik itu kan ada di beberapa tempat, ada
beberapa sentra batik karena di DIY sendiri destinasi itu juga memiliki khas
sendiri, kalau saya lihat di Desa Wisata Krebet Kabupaten Bantul itu ada
kerajinan batik kayu," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan upaya pemetaan potensi ekonomi kreatif tersebut
nantinya juga berkaitan dengan kegiatan dalam upaya mendorong produksi,
distribusi hingga pemasaran produk ekonomi kreatif itu sendiri di destinasi
wisata.
"Jadi ketika pemasaran produk kreatif itu sudah ada bisa untuk mendukung
pariwisata DIY, karena kalau di ekonomi kreatif itu juga sebenarnya bagaimana
menghasilkan nilai tambah dari hasil kekayaan intelektual," katanya.