Bakal Calon Wali Kota Bekasi Heri Koswara berfoto bersama FKSS. |
Prakata.com - Forum Komunikasi Sekolah Swasta (FKSS) Kota Bekasi berikan dukungan kepada Bakal Calon Wali Kota Bekasi Heri Koswara atau akrab disapa Bang Heri. Dukungan ini diberikan dengan harapan adanya perbaikan pendidikan di Kota Bekasi.
Dalam silaturahmi yang berlangsung di Jatiasih, belum lama ini, FKSS duduk bersama dan berdiskusi persoalan pendidikan dengan Bang Heri dan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kota Bekasi, Sardi Efendi.
Dalam sambutannya Kepala FKSS Kota Bekasi, Supardi, menyampaikan bahwa kondisi saat ini SMA-SMK Swasta di Kota Bekasi mengalami kondisi sulit dengan pelaksanaan PPDB yang terus-menerus carut marut bahkan tidak hanya di level SMA sederajat namun mulai dari SD sudah mengalami hal yang sama.
Pihaknya berharap ada political will dari Calon Wali Kota Bekasi Bang Heri untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi ini. "Pada kondisi ini perlu Bapak-Ibu tahu ada tiga sekolah SMA yang tutup pada tahun 2024 ini," ujarnya.
"Tidak ada respon yang baik dari pemerintah, dahulu saat Kang Aher jadi Gubernur Jabar pihaknya mendorong pembangunan dengan memberikan bantuan pembangunan 1.000 lokal SMA Swasta di Jawa Barat, tak hanya itu pada masanya pula Kang Aher memberikan BPMU sebesar 700 ribu rupiah. Namun saat Kang Aher turun digantikan dengan Pak Ridwan Kamil BPMU itu sempat dihentikan," ujarnya menceritakan.
Kondisi itu membuat FKSS berdemo di Gedung Sate, namun pada saat itu massa aksi tidak bisa beraudiensi dengan Ridwan Kamil lantaran sedang ke luar negeri.
"Karena tidak bertemu kami akhirnya ke DPRD Jawa Barat, disana kami diterima oleh Komisi 5 dari PKS salah satunya diberikan advokasi oleh Pak Heri Koswara. Singkat cerita BPMU itu kembali bergulir atas advokasi dari Pak Heri dan rekan-rekan Fraksi PKS DPRD Jawa Barat," bebernya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi, Sardi Efendi, menyampaikan, pihaknya melihat bahwa permasalahan yang dihadapi oleh oleh sekolah-sekolah swasta karena kecenderungan Pemerintah Kota Bekasi yang tidak fokus terhadap pembangunan pendidikan di Kota Bekasi.
"Saya kecewa sekali ada SMA yang harus ditutup terlepas dengan masalah apa yang dihadapi. Perencanaan pembangunan SMA Negeri, isu PPDB, rombel dan sebagainya tak selesai-selesai, seperti tidak ada keseriusan dalam menyelesaikan masalah ini untuk lebih berperan maksimal," tegasnya. (Gud)
Ikuti Berita Terbaru di Google News & WA Channel