Politisi senior Partai Golkar, Abdul Manan. |
Di sisi lain, dalam internal Partai Golongan Karya (Golkar)
sebenarnya lebih ramai. Pasalnya, tidak saja dua kader yang bertarung secara head
to head untuk merebut surat rekomendasi, tetapi ada delapan nama yang
muncul. Selain berasal dari kader partai, perebutan surat rekomendari Golkar
juga diikuti oleh sejumlah tokoh masyarakat, hingga birokrat.
Mantan Dewan Pertimbangan (Wantim) DPD Partai Golkar Kota
Bekasi, Abdul Manan membeberkan bahwa dalam Keputusan Rakerda Partai Golkar
yang dilakukan pasca Musyawarah Daerah (Musda) V sebenarnya telah menetapkan
Ade Puspitasari sebagai Calon Wali Kota Bekasi 2024. Tetapi konstalasi berubah,
dan banyak figur yang ingin maju dalam
Pilkada 2024 melalui Partai Golkar.
“Saya masih Wantim saat itu, kalau tidak salah sekitar tiga
tahun yang lalu, sebenarnya sudah diputuskan bahwa Ade Puspita yang akan dimajukan
sebagai Calon Wali Kota Bekasi 2024, dan Airlangga Hartarto sebagai Calon
Presiden. Saya berani bicara begini karena memang saat itu saya masih di dalam
(Wantim),” beber politisi senior Partai Golkar ini saat ditemui, Senin
(8/7/2024).
Ia mengakui pada saat Musda V DPD Partai Golkar Kota Bekasi
2021 lalu, ada sedikit perpecahan lantaran adanya dua kubu yang sama-sama
menggelar Musda. Kendati demikian saat ini persoalan tersebut tidak lagi ramai
diperdebatkan. Abdul Manan berharap saat ini para kader Partai Golkar lebih
fokus untuk memenangkan Pilkada Kota Bekasi 2024.
Sejumlah kader partai dan figur eksternal saat ini telah
melakukan sosialisasi guna meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya
menjelang Pilkada 27 November mendatang. Sejumlah nama yang muncul diantaranya
adalah Ade Puspitasari, Faisal, Nofel Saleh Hilabi, Kusnanto Saidi, Uu Saeful
Mikdar, dan Abdul Rosyad Irwan.