Polisi sedang mengatur lalu lintas guna mengarahkan pengendara melintasi jalur alternatif Tenjoayu ke Parungkuda. |
Para petugas ini berdedikasi untuk menciptakan suasana aman
dan nyaman bagi para pemudik dan masyarakat, sejalan dengan slogan angkutan
Lebaran 2024, “mudik ceria penuh makna”. Mereka harus siap menghadapi berbagai
situasi tak terduga di sepanjang jalur mudik Sukabumi, termasuk titik-titik
rawan kecelakaan lalu lintas, kemacetan, dan kejahatan yang dapat mengganggu
perjalanan para pemudik.
Petugas keamanan di Kabupaten/Kota Sukabumi, khususnya
Polres Sukabumi dan Polres Sukabumi Kota, selalu memprioritaskan masalah ini
untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas, kemacetan parah, dan gangguan
keamanan. Salah satu tantangan khusus yang mereka hadapi adalah dampak
runtuhnya Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di KM 64-600 akibat longsor
di Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi. Akibatnya, jalan tol yang seharusnya
menjadi solusi untuk kepadatan arus lalu lintas di jalur utara Kabupaten Sukabumi
(jalur penghubung Sukabumi-Bogor) tidak dapat berfungsi secara optimal.
Dengan demikian, sudah dipastikan bahwa kendaraan akan
memadati jalur utama mudik Sukabumi-Bogor pada musim mudik dan balik Lebaran
tahun ini. Untuk mengatasi masalah kemacetan ini, tentu saja diperlukan
strategi pengaturan lalu lintas yang tepat.
Dampak dari situasi ini sudah dirasakan oleh pemudik yang
berangkat dari Bogor menuju Sukabumi, di jalur Cigombong-Sukabumi. Kemacetan
parah terjadi dari siang hingga waktu berbuka puasa, bahkan arus lalu lintas
tidak bergerak sama sekali selama sekitar satu jam.
Namun, upaya gigih para petugas gabungan patut diapresiasi.
Meski hujan deras, mereka tetap berusaha keras mengatur arus lalu lintas agar
tetap bergerak. Untuk mengantisipasi masalah ini, dibutuhkan strategi yang
tepat agar “horor kemacetan” di jalur utara Sukabumi tidak terjadi lagi.
Akibat amblasnya Jalan Tol Bocimi di KM 64-600, Kecamatan
Ciambar, yang bertepatan dengan arus mudik Lebaran, tentu saja menjadi masalah
besar bagi para pemudik, terutama mereka yang melewati jalur mudik Sukabumi
atau mereka yang berencana mudik ke Sukabumi.
Berbagai strategi telah diterapkan untuk mencegah kemacetan
yang berkepanjangan, salah satunya adalah dengan merancang ulang lalu lintas
dengan menerapkan sistem satu arah pada jam-jam dan titik-titik tertentu yang
mengalami kepadatan kendaraan.
Strategi ini telah diuji oleh Satlantas Polres Sukabumi di
sekitar pintu keluar Tol Cigombong, di mana setiap 15 menit sekali, arus lalu
lintas dari Sukabumi menuju Bogor ditutup sementara.
Pilihan untuk menutup arah dari Sukabumi menuju Bogor ini
dibuat karena volume kendaraan yang keluar dari Sukabumi lebih sedikit
dibandingkan dengan yang masuk.
Selanjutnya, memanfaatkan semua jalur alternatif yang ada di
jalur utara Sukabumi, seperti Jalur Alternatif Tenjoayu, Nagrak-Cibadak, dan
lainnya. Ternyata, upaya yang dilakukan oleh Polres Sukabumi ini berhasil
mengurangi kepadatan kendaraan di jalur utara, sehingga tidak terjadi kemacetan
yang berkepanjangan.
“Kami juga menempatkan lebih banyak personel di
lokasi-lokasi yang rawan kemacetan, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya
situasi yang tidak diinginkan dan yang dapat mengganggu arus lalu lintas,
seperti adanya kendaraan yang mogok atau ban kempis, serta kecelakaan,” kata
Kasatlantas Polres Sukabumi, AKP Fiekry Adi Perdana.
Untuk mewujudkan “mudik yang ceria dan penuh makna”, ribuan
personel gabungan telah disiagakan dan ditempatkan di pos pengamanan, pos
terpadu, posko, dan titik-titik yang rawan.
Polres Sukabumi Kota telah mengerahkan 450 personel,
ditambah dengan personel dari TNI dan instansi terkait, serta BKO Brimob Polda
Jabar, dengan total kekuatan pasukan pada pengamanan mudik dan balik Lebaran
sebanyak kurang lebih 900 personel.
Selain itu, telah dibangun 18 pos yang terdiri dari satu
pospam terpadu, 14 pospam, dan tiga pos pelayanan (posyan). Ratusan personel
tersebut telah disebar ke 18 pos dan ke beberapa lokasi titik rawan.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo mengatakan
bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap kerawanan dan beberapa potensi
gangguan kamtibmas yang dapat mengganggu stabilitas keamanan menjelang Hari
Raya Idul Fitri, serta arus mudik dan arus balik Lebaran.
Tidak hanya itu, pos Operasi Ketupat Lodaya Polres Sukabumi
Kota juga dapat dimanfaatkan oleh pemudik yang ingin mencari informasi tentang
kondisi arus lalu lintas, daerah-daerah yang rawan, dan lainnya.
Selanjutnya, di pos pelayanan, pihaknya juga menyediakan
tempat istirahat dan layanan kesehatan gratis yang dapat dimanfaatkan oleh
pemudik. Petugas keamanan juga terus mengimbau pemudik untuk patuh terhadap
aturan lalu lintas untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Sementara itu, Kapolres Sukabumi AKBP Tony Prasetyo
mengatakan bahwa wilayah hukumnya adalah salah satu jalur mudik yang
menghubungkan antara Sukabumi dengan Bogor/Ciawi. Oleh karena itu, sudah
dipastikan bahwa jumlah kendaraan yang masuk dari arah Kota Hujan akan
meningkat.
Namun, pihaknya menjamin kepada pemudik bahwa mereka akan
memberikan pelayanan yang maksimal untuk mencegah terjadinya situasi yang tidak
diinginkan, sehingga pemudik yang melintas dapat sampai dengan selamat, aman,
dan nyaman.
“Jalur dan objek wisata juga tetap menjadi perhatian kami.
Intinya, kami ingin memberikan pelayanan yang terbaik,” katanya. (Zen)