Rapat pengurus Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi. |
Prakata.com - Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi kecewa dengan sikap Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhammad yang menolak bertemu. Sikap ini dianggap bahwa Pj tidak peduli dengan dunia pendidikan swasta.
Ketua BMPS Kota Bekasi, Bayu mengungkapkan, sudah empat kali surat permohonan audiensi yang disampaikan tidak pernah ditanggapi oleh Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad.
"Kami sangatlah kecewa dengan sikap yang di perlihatkan oleh Pj Wali Kota, dimana sudah empat kali kita ingin membahas persoalan pendidikan tidak pernah ada tanggapan," kata Bayu Pudio, pada Rabu (24/4/2024).
Ia membeberkan salah satu tujuan pertemuannya dengan Pj Wali Kota adalah untuk membahas Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dan membahas persoalan pendidikan lainya. Menurut Bayu, hampir tiap tahun PPDB menjadi masalah yang merugikan pihak BMPS. Pasalnya, tidak ada komitmen bersama untuk menjalankan Permendikbud terkait Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan Jumlah Siswa per Rombongan Belajar (rombel).
"Sebagai bagian dari masyarakat BMPS juga memiliki hak untuk mengetahui kebijakan terkait pendidikan namun Pj Wali Kota acuh terhadap hal ini. Padahal kami sudah empat kali bersurat," keluh Bayu.
Tahapan PPDB sebentar lagi akan dimulai, namun belum ada iktikad baik dari Pemerintah Kota Bekasi untuk membahas hal ini. Padahal BMPS memiliki beberapa catatan dan masukan penting dalam pelaksanaan PPDB tahun 2024-2025.
"Apa kita harus turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi. Jangan dipikir kita tidak dapat melakukan hal itu, karena ini demi pendidikan. Coba saja lihat saat ini dengan adanya USB (Unit Sekolah Baru) SMPN sebenarnya anak-anak didik kita sudah tidak merdeka belajarnya, karena ruangan yang sempit tidak sesuai Permen, dan masih banyak lagi persoalan yang dapat kami ungkap," tutup Bayu. (Gud)
Ikuti Berita Terbaru di Google News & WA Channel