tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Sejarah Baru Bulutangkis Indonesia, Jonatan Christie Juara di All England Open

Jonatan Christie.
PRAKATA.COM - Setelah tiga puluh tahun menanti, Jonatan Christie berhasil mengukir sejarah dengan meraih kemenangan di sektor tunggal putra pada ajang bergengsi All England Open.

Dalam duel final yang berlangsung hari Minggu, Jonatan berhasil mengungguli Anthony Sinisuka Ginting dengan skor langsung 21-15, 21-14 hanya dalam waktu 54 menit.

Kemenangan ini bukan hanya mengakhiri kekeringan gelar sejak Hariyanto Arbi pada tahun 1994, tetapi juga menandai kesuksesan pertama Jonatan sebagai finalis dan juara di turnamen BWF Super 1000.

Dengan rasa syukur yang mendalam, Jonatan Christie mengungkapkan kekagumannya atas pencapaian luar biasa ini di All England Open 2024, yang tidak pernah ia duga sebelumnya.

"Berterima kasih kepada Tuhan, saya sangat bersyukur atas berkah yang diberikan minggu ini. Menjadi juara di All England merupakan impian yang tak terbayangkan sebelumnya. Gelar Super 1000 ini sangat berarti bagi saya," ungkap Jonatan, mengutip pernyataan resmi dari PP PBSI.

Pertarungan final yang merupakan all Indonesian finals pertama dalam tiga dekade, mengingatkan pada kemenangan Hariyanto Arbi atas Ardy Bernardus Wiranata di tahun 1994.

Jonatan merasa bahwa keberhasilannya bersama Ginting merupakan sebuah perayaan bersama, menandai babak baru dalam sejarah bulu tangkis Indonesia.

"Lebih dari itu, saya dan Anthony (Ginting), sebagai bagian dari tim tunggal putra, kami telah berhasil mengulang sejarah yang tercipta 30 tahun yang lalu," tutur Jonatan.

Dia mengakui bahwa perjalanan menuju kesuksesan ini tidaklah mudah, melalui latihan keras dan kegagalan berulang, namun akhirnya mereka berdua berhasil meraih hasil yang manis.

Jonatan juga menyampaikan betapa dia menikmati pertandingan final bersama Ginting, yang berlangsung di lapangan khusus abu-abu untuk memperingati 125 tahun All England.

"Setelah memastikan final sepenuhnya Indonesia, saya menjadi lebih rileks karena yang terpenting adalah kemenangan untuk Indonesia. Bahkan hanya dengan menciptakan sejarah, saya sudah merasa sangat bahagia," kata Jonatan.

Dia juga menyadari bahwa setelah ini akan ada ekspektasi yang lebih tinggi, namun Jonatan berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik.

Di sisi lain, pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sedang berjuang untuk mempertahankan gelar mereka melawan peraih medali perunggu Olimpiade 2020 Tokyo dari Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. (Gud)

Ikuti Berita Terbaru di Google News