 |
| Bert Janssen (57), dan istrinya Petra berpose di rumah mereka di Herkenbosch, Belanda pada 29 Februari 2024. Ia menjalani transplantasi jantung pada usia 17 tahun, hampir 40 tahun yang lalu. Foto: Reuters. |
“Saya ingin menjadi inspirasi bagi banyak orang,” kata Janssen, yang baru berusia 17 tahun ketika diketahui mengidap kardiomiopati, kondisi yang melemahkan otot jantung dan mengganggu aliran darah ke seluruh tubuh.
Dia mengatakan bahwa dia adalah bukti bahwa hidup lama dengan transplantasi jantung adalah mungkin.
Pada tahun 1984, Belanda belum melakukan transplantasi jantung pertamanya, sehingga dokter spesialis jantung Albert Mattart mengirimkan Janssen ke Rumah Sakit Harefield di Inggris.
Janssen menjalani operasi transplantasi pada bulan Juni tahun itu setelah jantungnya didapatkan dari kecelakaan mobil yang menyedihkan yang merenggut nyawa dua orang muda.
Operasi yang menyelamatkan nyawanya ini dilakukan oleh ahli transplantasi terkemuka Magdi Yacoub.
“Saya menganggap hari itu lebih penting daripada ulang tahun saya,” kata Janssen, yang kini berusia 57 tahun, berkeluarga, memiliki dua anak, dan seorang penerbang pesawat layang yang aktif.
"Aku belum pernah melihat masa depan yang begitu cerah."
Meskipun ia sehat dan bugar, pengobatan jantungnya menimbulkan dampak negatif dan dalam beberapa tahun terakhir ia harus mengurangi aktivitasnya.
“Saya masih bisa melakukan apa yang saya mau (tetapi) dengan tempo yang berbeda,” katanya.
Harapan hidup rata-rata pasien jantung setelah transplantasi adalah 16 tahun, menurut dokter spesialis jantung Janssen saat ini, Casper Eurlings.
Guinness World Records secara resmi mengakui pencapaian Janssen dalam hidup selama 39 tahun dan 100 hari setelah menerima transplantasi.
Rekor sebelumnya adalah 34 tahun dan 359 hari yang dicetak oleh Harold Sokyrka dari Kanada pada tahun 2021, menurut Guinness.
Pasien transplantasi “perlu menjaga gaya hidup sehat dan aktif. Itulah yang dilakukan Janssen,” kata Eurlings.
Yacoub mengucapkan terima kasih kepada Janssen atas prestasi dan dedikasinya terhadap kesehatan dunia.
“Tetapi sebenarnya sayalah yang seharusnya berterima kasih padanya,” kata Janssen. (Ana)
Ikuti Berita Terbaru di Google News