Betty Epsilon Idroos, Komisioner KPU RI |
Betty menekankan bahwa kualitas sistem sangat bergantung
pada penggunanya. Oleh karena itu, evaluasi ini menjadi bagian penting dari
upaya KPU. Pengunggahan data oleh petugas di setiap TPS memerlukan
infrastruktur yang memadai, termasuk ponsel dan jaringan internet yang cepat.
"Sistem itu akan sangat tergantung bagi manusianya,
apapun jenis sistem informasi yang digunakan akan juga sangat tergantung bagi
penggunanya. Oleh karena ini menjadi bagian evaluasi KPU," kata Betty di
gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat.
Data hasil C harus difoto oleh setiap anggota KPPS dan
diunggah ke situs Sirekap. Sirekap menggunakan teknologi OMR dan OCR, yang
memungkinkan pengenalan pola tulisan manual dan konversi menjadi nilai angka.
Namun, permasalahan muncul ketika teknologi Sirekap tidak
dapat mendeteksi foto tulisan angka dengan baik, sehingga terjadi perbedaan
data numerik. Betty menegaskan bahwa evaluasi akan melihat aspek teknologi,
infrastruktur, dan pengguna manusia.
Saat ini, ada sekitar 1,6 juta KPPS yang memiliki akun
Sirekap dan bertugas di 800 ribu TPS. Betty menjamin bahwa evaluasi akan
dilakukan secara menyeluruh untuk perbaikan sistem di masa depan.
Sementara itu, Idham Kholid, anggota KPU RI, mengatakan
bahwa proses penghitungan sempat tertunda karena sinkronisasi data TPS dengan
data di Sirekap. Meski demikian, proses rekapitulasi telah berlangsung di
beberapa kota besar, termasuk Jakarta. Dia menambahkan bahwa rekapitulasi di
Jakarta dan beberapa daerah lainnya tetap berlangsung, dan 33 kecamatan telah
menyelesaikan rekapitulasi. (Zen)