tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Presiden Jokowi di COP28: Memperkuat Aksi Nyata Penanganan Iklim

 


PRAKATA.COM - Presiden Indonesia, Joko Widodo, menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G77 dan Republik Rakyat Tiongkok dalam rangkaian World Climate Action Summit COP28 di Dubai, Persatuan Emirat Arab. Dalam pidatonya, beliau menekankan bahwa COP28 harus menjadi platform untuk memperkuat implementasi aksi nyata dalam penanganan perubahan iklim, bukan hanya sebagai ajang pertunjukan ambisi.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa prinsip Paris Agreement harus menjadi pedoman, yaitu tanggung jawab harus dibagi sesuai dengan kemampuan nasional masing-masing negara. Beliau juga menyatakan dukungan Indonesia terhadap G77 dan Republik Rakyat Tiongkok, dan mengajak semua pihak untuk melakukan aksi bersama.

Ada tiga poin penting yang disampaikan oleh Presiden dalam pidatonya. Pertama, beliau mengundang semua pihak untuk memperkuat kerja sama Selatan-Selatan dengan menghidupkan kembali semangat Bandung. Hal ini penting karena solidaritas, kesetaraan, dan kolaborasi sangat dibutuhkan dalam penanganan perubahan iklim global.

Kedua, Presiden Jokowi menekankan pentingnya menjadikan negara berkembang sebagai bagian dari solusi. Beliau menjelaskan bahwa kepemimpinan Indonesia dalam berbagai konferensi internasional telah menghasilkan sejumlah aksi dan pandangan dalam menghadapi perubahan iklim global.

Ketiga, Presiden Jokowi menekankan pentingnya kohesivitas dan inklusivitas dalam pemenuhan agenda global. Beliau mendorong agar inventarisasi global dapat merefleksikan kebutuhan pendanaan negara berkembang serta komitmen negara maju yang belum terpenuhi.

Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya transparansi dan kepastian dalam target pendanaan baru secara kolektif, yang didukung oleh sumber daya dan teknologi yang memadai. “Melalui upaya kita bersama, G77 dan China dapat menjadi motor penggerak agenda iklim dunia,” ujar Presiden. (ait/gud)