tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Demokrasi yang Sehat: Pesan Penting dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk Pemilu Mendatang

 

Wakil Presiden Ma’ruf Amin

PRAKATA.COM - Dalam acara Satu Meja The Forum Kompas TV yang berjudul “Masyarakat Harus Mengawasi Pemilu”, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan pentingnya pemilu yang berpusat pada isu-isu utama dan perilaku demokratis. Acara tersebut disiarkan pada Rabu malam (27/12/2023) dan siaran persnya diterima di Jakarta pada hari Kamis.

Menurut Wapres, sangat penting untuk tidak ada perilaku yang kurang demokratis, baik dari penyelenggara pemilu, aparat, maupun peserta pemilu itu sendiri. “Jika semua berjalan dengan baik, diharapkan hasilnya juga baik,” ujarnya.

Wapres juga menekankan pentingnya memperkuat isu-isu penting yang menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia sebagai tema kampanye. Termasuk dalam penyelenggaraan debat calon presiden dan wakil presiden, ia menyarankan adanya pertanyaan dan jawaban yang terfokus pada isu seperti HAM, demokrasi, pendidikan, dan kemiskinan.

Mengenai debat Pilpres 2024 yang telah berlangsung dua kali, Wapres mengatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dengan debat saat ia menjadi cawapres pada pilpres sebelumnya. Namun, ia mencatat ada saran dari para pengamat untuk meningkatkan kualitas debat mendatang.

Wapres juga memperhatikan adanya gejala kampanye yang tidak sehat yang ditunjukkan dengan adanya keluhan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Oleh karena itu, ia meminta Bawaslu untuk memproses setiap keluhan yang masuk untuk menjaga pemilu berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Wapres menegaskan bahwa peran Bawaslu sangat penting, tidak hanya untuk menghindari adanya protes setelah pemilu, tetapi juga untuk menjaga agar hasil pemilu sah. Oleh karena itu, Bawaslu diminta untuk tidak mengabaikan setiap keluhan yang masuk.

Kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pemilu, Wapres berpesan agar terus bersikap adil kepada semua kontestan, sebagai upaya untuk menghindari munculnya protes yang dapat berujung konflik di masa depan. “Penyelenggara pemilu harus benar-benar adil kepada semua. Jangan sampai ada yang merasa dibedakan, sehingga muncul protes,” tegasnya. (gud)