PRAKATA.COM - Untuk memperbaiki standar hidup perempuan di Tangerang, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang, yang berada di bawah naungan Pemerintah Kota Tangerang, telah mengadakan pelatihan untuk pengembangan usaha kelompok perempuan. Acara ini dihadiri oleh puluhan warga dari enam kecamatan di Tangerang dan diselenggarakan di Ruang Akhlakul Karimah, Puspem Kota Tangerang, pada Kamis (30/11/2023).
Menurut Jatmiko, Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang, ini adalah gelombang kedua pelatihan, setelah gelombang pertama yang melibatkan tujuh kecamatan. Peserta pelatihan berasal dari Kecamatan Cibodas, Kecamatan Karawaci, Kecamatan Tangerang, Kecamatan Jatiuwung, Kecamatan Periuk, dan Kecamatan Neglasari, dengan masing-masing kecamatan diwakili oleh 10 orang yang aktif dalam program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan (PKHP) di 104 Kelurahan.
“Peserta pelatihan pengembangan usaha kelompok ini adalah kelanjutan dari program pelatihan PKHP yang telah dilaksanakan dari bulan Februari hingga November 2023. Sebanyak 130 orang yang aktif dan berkelanjutan dalam berwirausaha akan diserahkan ke Dinas Indagkop UKM Kota Tangerang untuk mendapatkan pendampingan lebih lanjut, termasuk dalam hal pemasaran PIRT, Halal Permodalan, dan lainnya,” jelasnya.
Jatmiko juga menambahkan bahwa pelatihan ini mencakup berbagai materi yang berkaitan dengan pengembangan usaha, seperti manajemen keuangan yang baik dalam usaha kelompok perempuan, narasi bercerita dalam pengembangan diri, cara membuat kemasan yang menarik untuk produk yang dijual, serta memahami pemasaran digital sebagai sarana penjualan usaha kelompok perempuan.
Pemateri yang hadir dalam pelatihan ini adalah Wulan Ayodya, seorang penulis, entrepreneur, dan pengajar, Maria Magdalena, seorang Konsultan Packaging, dan Adri Prastyo, Staff Design dan Pelatihan dari PT. Dinamika Dinamis Indonesia. Para peserta tampak sangat antusias mengikuti setiap sesi pelatihan.
“Diharapkan program ini dapat memberikan manfaat besar dalam meningkatkan usaha. Sehingga para peserta yang merupakan perempuan ini bisa mengembangkan potensinya, dan mampu menciptakan penghasilan tambahan bagi keluarganya,” tutup Jatmiko. (dsw)