tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Sekolah Sudah Mulai Masuk, Disdik Kota Tangerang Sampaikan Pesan Ini


PRAKATA.COM - Tahun ajaran baru 2023/2024 di Kota Tangerang telah dimulai pada Senin (17/7/2023) kemarin. Puluhan ribu anak di Kota Tangerang saat ini tengah memasuki dunia sekolah baru, baik tingkat PAUD hingga SMP, baik negeri maupun swasta.

Terkait hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pendidikan (Dindik) mengimbau beberapa hal yang perlu diperhatikan. Dalam hal ini orang tua untuk bekerjasama dalam pendidikan anak, khususnya pekan pertama masuk sekolah, sebagai hari-hari penyesuaian anak dengan sekolah barunya.

Kepala Dinas Pendidikan, Kota Tangerang, Jamaluddin mengungkapkan kadang orang tua akan menjumpai hal yang menjengkelkan pada anak-anak seperti rewel atau tidak mau berangkat ke sekolah saat tahun ajaran baru.

"Alasan malas sekolah itu bisa macam-macam. Mulai dari takut, malu, sungkan, hingga malas. Perasaan itu manusiawi karena anak akan menghadapi lingkungan baru yang penuh dengan ketidakpastian dan perlu adaptasi," jelas Jamal, Selasa (18/7/2023).

Untuk menghadapi itu semua, berikut ada sejumlah pesan yang bisa dilakukan orang tua, antara lain:

1. Bangun Kerjasama dengan Guru
Kepala Satuan Pendidikan bersama para Pendidik dan Tenaga Kependidikan berinteraksi dengan para peserta didik baru dan orang tua/wali yang mengantar serta bertukar nomor telepon atau handphone atau kontak lainnya. Ini untuk memudahkan berkomunikasi dalam menjalin komitmen bersama mengawal pendidikan yang lebih positif dan menyenangkan.

2. Kontrol emosi dan tetap tenang
Saat anak rewel dan mogok untuk berangkat sekolah, terutama pada pekan pertama masuk, maka orang tua jangan sampai terpancing emosi. Hal itu akan membuat anak menjadi lebih tertekan. Tetap sabar untuk mengajak berangkat sekolah. Tetap tenang agar dapat diketahui penyebab si anak mogok sekolah.

3. Berikan semangat dan motivasi
Setelah menemukan masalah yang dihadapi anak, maka orang tua memberi semangat dan motivasi. Misalnya minder. Lantas beritahu kelebihan si anak dan apa saja yang bisa diimplementasikan di sekolah.

4. Jangan membandingkan dengan anak lain
Terkadang orang tua memotivasi anak lewat membandingkan dengan anak lain atau saudara si anak. Sebaiknya hal itu jangan dilakukan karena akan membuat anak tertekan.

Setiap anak punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka orang tua tidak boleh membandingkan dengan orang lain, namun lebih baik fokus mengatasi masalah yang sedang dihadapi tersebut, bisa dengan memanfaatkan kelebihan si anak.

5. Beri reward atau apresiasi
Orang tua jangan pelit untuk memberi apresiasi jika terdapat perkembangan yang positif pada anak. Tidak selalu berbentuk barang, namun bisa dengan memberi pujian sambil terus memberi motivasi.

Namun jika ingin mengapresiasi dengan memberi reward berupa barang, usahakan untuk tidak memberi barang yang mahal atau kurang bermanfaat, karena malah membuat anak menjadi manja. (gud)