tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Keluar dari Zona Nyaman, Pegawai Bank Swasta Ini Nekat Resign dan Jadi Pengusaha Donat

PRAKATA.COM - Memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai karyawan memang terbilang cukup sulit bagi sebagian orang. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Nopriwansa Atawazun (34).


Pria asal Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang ini justru nekat memutuskan berhenti bekerja (resign) sebagai seorang banker di bank swasta, dan kini banting setir dan sukses berjualan donat kapas. Ya, ini donat kapas pertama di Kota Tangerang dengan merek Donuts In Tangerang.

Nopriwansa mengaku awal mula menjajal bisnis ini karena dirinya merasa bosan dengan aktivitas pekerjaan yang terikat. Akhirnya bermodalkan keberanian, Ia mencoba mengikuti kursus baking bakery dan donat dari salah satu chef terkenal dan berpengalaman selama tiga hari.

Setelah melakukan try eror selama tiga bulan saat membuat donat kapas atau Jepang. Bermodalkan uang seadanya, bersama sang istri, Ia mulai membeli peralatan dan memberanikan diri berjualan donat dengan menawarkan 15 topping premium.

“Rasa yang ditawarkan di Donuts In Tangerang adalah white almond, double choco, cappuccino regal, red velvet oreo, caramel beng-beng, black oreo, kit kat, choco almond, banana sprinkle, biscoff lotus, choco strawberry jam, black pink, matcha almond, tiramisu dan blue mint,” ungkapnya.

Kata dia, Nopriwansa donat kapas memang belum banyak dikenal orang. Donat yang terbuat dari terigu Jepang ini, memang berbeda dengan donat pada umumnya. Donat kapas atau donat Jepang buatannya ini, memiliki tekstur lebih lembut dan ringan. Apalagi, donat kapas ini memiliki 15 jenis topping premium.

Bagi Anda yang ingin mencicipi donat kapas milik Donuts In Tangerang, Nopriwansa menawarkan dua jenis harga yaitu premium Rp 70ribu per lusin dan deluxe Rp 90ribu per lusin. Order bisa langsung ke whatsapp di 0851-5890-9056, atau melalui Instagram di @donutsintangerang atau order offline di Jalan Belimbing Raya Nomor 5, Cibodas, Kota Tangerang.

“Kini usaha ku sudah berjalan sekitar empat bulan. Tapi luar biasa diluar pikiran ku, omzet penjualan terus meningkatkan setiap bulannya, bahkan satu bulannya Donuts In Tangerang dalam memproduksi ribuan donat dengan berbagai pilihan topping,” kata Nopriwansa.

Jika dibandingkan dengan menjadi banker, kata Nopriwansa penghasilan jualan donat ini lebih besar. Secara kerjanya pun tidak terikat dan terus dituntut untuk berinovasi agar produknya ini makin diminati banyak orang. Tercatat Donuts In Tangerang dapat menghasilkan omzet minimal Rp10 juta di setiap bulannya.

“Kalau dibandingkan dengan penghasilan saat bekerja di bank swasta, penghasilan jualan donat ini juah besar, kerjanya pun tidak terikat dan terus dituntut untuk terus berinovasi agar produknya ini makin diminati banyak orang,” katanya. (bun)