![]() |
| Wali Kota Bandung M. Farhan berfoto bersama usai dialog dengan para tokoh agama Kristen dan Katolik di Pendopo Kota Bandung, Kamis (11/12/2025). |
Pertemuan silaturahmi itu berfungsi sebagai wadah
memperkokoh hubungan lintas keyakinan serta menyebarkan pesan persatuan dan
kerja sama dalam membangun kehidupan sosial kota. Farhan mengungkapkan
apresiasinya kepada para pemuka gereja, aktivis, dan perwakilan Forum Kerukunan
Umat Beragama (FKUB) yang hadir.
Menurutnya, Kota Bandung dibentuk oleh keberagaman dan
memerlukan sinergi seluruh tokoh agama demi menjaga kerukunan, kedamaian, dan
peradaban masyarakat. “Keberagaman itu tidak boleh hanya di atas kertas,
melainkan harus menjadi kedekatan yang personal. Keyakinan kita bersifat
individu, tapi harus melahirkan gerakan bersama yang memperkuat moral
masyarakat,” ucap Farhan.
Wali Kota juga mengingatkan berbagai persoalan sosial yang
dihadapi Bandung, seperti gangguan kesehatan jiwa pada anak, penyalahgunaan
perilaku berisiko, maraknya prostitusi daring, hingga aktivitas menyimpang di
tempat umum. Peran agama, tegasnya, sangat vital untuk membangun kesadaran
moral dan menjadi pondasi masyarakat dalam menjaga ketertiban serta nilai-nilai
kemanusiaan.
“Agama hadir bukan untuk fanatisme, tetapi untuk memastikan
kita menjadi masyarakat yang beradab. Bandung sebagai kota terbuka menghadapi
ujian nilai, sehingga benteng moral kita harus diperkuat bersama,” katanya.
Pada kesempatan itu, Farhan menegaskan komitmen Pemerintah
Kota Bandung bersama TNI dan Polri untuk menjamin semua kegiatan dan perayaan
keagamaan berlangsung aman dan kondusif. Tidak boleh ada lagi gangguan terhadap
pelaksanaan ibadah oleh kelompok mana pun.
Di sisi lain, ia meminta para tokoh agama turut menjaga
kemurnian ajaran masing-masing dari aliran-aliran menyimpang guna melindungi
warga. “Tokoh agama adalah benteng utama Kota Bandung. Kami mohon dukungan
untuk menjaga nilai-nilai agama agar tidak disesatkan oleh pihak tertentu,”
pintanya.
Farhan mengajak seluruh umat Kristiani dan Katolik
menjadikan Natal sebagai saat mempererat persaudaraan sesama warga Bandung.
Dengan mengusung tema “Allah Datang Menyelamatkan Keluarga”, ia berharap
semangat Natal mendatangkan kedamaian dan perlindungan bagi semua, terlebih di
tengah beragam ujian kota dan perilaku menyimpang yang masih terjadi.


