Dari Sampah Dapur Jadi Emas Cair: Kolaborasi JTT-JPM Pacu Desa Banjararum Jadi Pelopor Eco-Enzyme - Prakata.com | Kata-kata Dalam Berita
tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Dari Sampah Dapur Jadi Emas Cair: Kolaborasi JTT-JPM Pacu Desa Banjararum Jadi Pelopor Eco-Enzyme

Program pemberdayaan desa PT JTT dan PT JPM olah sisa organik rumah tangga jadi eco-enzyme.
Prakata.com – Limbah dapur yang kerap dianggap sebagai masalah, kini berubah menjadi solusi berharga bagi warga Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Berkat kolaborasi PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) dan PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM), masyarakat setempat kini mampu mengolah sisa organik rumah tangga menjadi eco-enzyme, cairan multiguna yang ramah lingkungan.

Program bertajuk “Eco-Enzyme Desa Banjararum untuk Bumi Lebih Hijau” tidak hanya sekadar pelatihan, melainkan langkah nyata sinergi dunia usaha dengan komunitas dalam menciptakan ekonomi sirkular dan meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian bumi.

Ria Marlinda Paallo, Vice President Legal dan Corporate Communication PT JTT, menekankan bahwa program ini merupakan perpaduan antara pemberdayaan masyarakat dan komitmen lingkungan. 

“Kami ingin menunjukkan bahwa mengelola limbah bisa jadi aktivitas yang membanggakan, menyenangkan, dan penuh manfaat. Semoga praktik baik dari Banjararum ini menginspirasi desa-desa lain untuk ikut mandiri dan lebih hijau,” ujar Ria melalui keterangannya, Jumat (12/9/2025).

Pendapat senada disampaikan Hayatun Nufus, General Manager Keuangan PT JPM. Menurutnya, program eco-enzyme tidak hanya sekadar mengubah sampah, tetapi juga membangun kesadaran kolektif. 

“Ini adalah tentang merawat kehidupan. Ketika masyarakat, pemdes, dan korporasi bersinergi, dampaknya menjadi lebih besar: lingkungan bersih, desa berdaya, dan perekonomian warga terdongkrak,” jelas Hayatun.

Kepala Desa Banjararum, Ja’fari, mengungkapkan kebanggaannya atas transformasi yang terjadi di desanya. 

“Dulu limbah hanya dilihat sebagai beban. Kini, berkat eco-enzyme, ia menjadi berkah. Cairan ini bukan hanya produk, tetapi juga simbol kemandirian dan kebanggaan warga. Kami berharap suatu saat eco-enzyme dari desa kami bisa dimanfaatkan secara lebih luas, bahkan hingga ke jalan tol. Dengan begitu, Banjararum semakin dikenal sebagai desa hijau yang memberi manfaat bagi banyak orang,” tutupnya.

Melalui inisiatif ini, Desa Banjararum tidak hanya mengurangi timbunan sampah, tetapi juga membuka peluang baru untuk menciptakan produk bernilai ekonomi serta memperkuat identitasnya sebagai desa yang berkelanjutan. (Jiz)

Ikuti Berita Terbaru di WhatsApp Channel