Legislator Soroti Potensi Diskriminasi di Perda, Desak Peran Aktif Kemenkumham Jabar - Prakata.com | Kata-kata Dalam Berita
tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Legislator Soroti Potensi Diskriminasi di Perda, Desak Peran Aktif Kemenkumham Jabar

Anggota Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira.
Prakata.com – Anggota Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira, mengungkapkan keprihatinannya atas masih banyaknya produk hukum daerah yang dinilai tidak sejalan dengan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia (HAM). Pernyataan ini disampaikannya usai melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Barat, Bandung, pada Jumat (22/8/2025).

Andreas, yang juga Wakil Ketua Komisi XIII, menekankan bahwa sejumlah Peraturan Daerah (Perda) justru berpotensi mendiskriminasi dan merugikan kelompok minoritas, perempuan, serta masyarakat rentan lainnya.

“Tantangan serius yang kita hadapi adalah masih banyaknya produk hukum di daerah yang tidak mempertimbangkan perspektif HAM,” tegas politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut dalam keterangan persnya.

Ia menambahkan, persoalan ini menjadi semakin krusial mengingat Jawa Barat merupakan provinsi dengan populasi terbesar di Indonesia, yakni lebih dari 50 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar, setiap regulasi yang diskriminatif berpotensi mempengaruhi kehidupan banyak orang.

Oleh karena itu, Andreas mendorong Kanwil Kemenkumham Jabar untuk lebih proaktif dalam mendampingi pemerintah kabupaten/kota dalam proses penyusunan Perda. Tujuannya agar peraturan yang dihasilkan tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang lebih tinggi serta prinsip-prinsip HAM universal.

“Komisi XIII DPR RI akan terus mengawasi produk hukum daerah dan mencatat kasus-kasus pelanggaran HAM yang aktual, seperti yang menyangkut kebebasan beribadah dan kekerasan terhadap kelompok rentan,” imbuhnya.

Di akhir pernyataannya, Andreas menegaskan bahwa penegakan HAM harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga mengajak semua pihak untuk menjaga nilai-nilai kearifan lokal Jawa Barat, seperti sili asih, sili asah, dan sili asuh, guna memupuk harmonisasi dan menghidupkan nilai kemanusiaan di masyarakat. (Rtm)

Ikuti Berita Terbaru di WhatsApp Channel