| Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat semakin serius mengembangkan konsep wisata berbasis transportasi rel. |
Kepala Disparbud Jabar, Iendra Sofyan, menegaskan bahwa
keberadaan Whoosh adalah aset strategis yang harus dimaksimalkan. "Kami
sedang menyusun paket wisata menarik yang akan dipromosikan secara intensif,
baik oleh Pemprov Jabar maupun KCIC," ujarnya.
Selain itu, Disparbud Jabar juga menyiapkan program "Super/Hot
Deals" dengan fokus pada tiga aspek utama: aksesibilitas, amenitas,
dan atraksi (3A). Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah
kabupaten/kota untuk menyiapkan destinasi unggulan yang siap menarik minat
wisatawan.
"Tugas kami bersama pemerintah daerah adalah menyiapkan
daya tarik wisata. Semakin banyak destinasi berkualitas, semakin besar potensi
kunjungan," jelas Iendra.
Tak hanya kereta cepat, Pemprov Jabar juga akan
mengembangkan potensi wisata di jalur kereta api lainnya. Hal ini sejalan
dengan rencana PT. KAI untuk mereaktivasi empat rute, seperti Banjar–Cijulang–Pangandaran–Parigi,
Garut–Cikajang, Cikudapateuh (Bandung)–Banjaran–Ciwidey, dan
Rancaekek–Tanjungsari.

