Polri Perkenalkan 30 Robot Canggih di Hari Bhayangkara, Warga Antusias - Prakata.com | Kata-kata Dalam Berita
tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Polri Perkenalkan 30 Robot Canggih di Hari Bhayangkara, Warga Antusias

Robodog, robot mutakhir dalam defile syukuran Hari Bhayangkara ke-79 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta.
Prakata.com – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) membuat gebrakan dengan memamerkan 30 unit robot mutakhir dalam defile syukuran Hari Bhayangkara ke-79 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Robot-robot tersebut terdiri dari 10 humanoid, 13 robodog (robot berkaki empat), dan 7 robot penjinak bom, menandai dimulainya Fase Sosialisasi & Demonstrasi Publik (2025-2026) menuju transformasi digital Polri.  

Menurut Irwasum Polri Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, setiap robot memiliki fungsi khusus. Humanoid dirancang untuk interaksi publik dan edukasi, robodog digunakan untuk memantau area rumit serta mendeteksi bahaya, sementara robot penjinak bom difokuskan pada penanganan bahan peledak di lokasi berisiko.  

Penggunaan teknologi robotik Polri akan dilakukan dalam tiga fase:  
1. Fase Pertama (2025-2026): Demonstrasi di Hari Bhayangkara dan pemasangan unit demo di Museum Polri, Humas Mabes, serta Pusat Edukasi Polri.  
2. Fase Kedua: Pelatihan personel dan kolaborasi riset dengan universitas mitra.  
3. Fase Ketiga: Uji coba terbatas di Samsat, SPKT, dan gedung Mabes/Polda untuk layanan informasi dan edukasi publik.  

Kehadiran robot-robot ini disambut meriah oleh ribuan warga yang memadati Monas. "Ini bukti Polri mengikuti perkembangan zaman. Saya yakin teknologi ini akan meningkatkan keamanan," kata Rina (28), salah satu pengunjung. Anak-anak juga terlihat gembira berinteraksi langsung dengan robot humanoid.  

Polri menegaskan tiga prinsip utama dalam pengembangan robotik:  
- Non-militer: Fokus pada pelayanan publik.  
- Transparansi: Pelaporan perkembangan secara berkala.  
- Kemanusiaan: Robot sebagai pendukung, bukan pengganti personel.  

Irwasum Polri menekankan bahwa kehadiran robot saat ini masih bersifat demonstrasi dan edukasi. "Kami menyesuaikan kebutuhan lapangan dengan teknologi. Robot adalah mitra strategis, bukan pengganti manusia," tegasnya.  

Yohanes Kurnia Widjaja, Direktur Utama PT SARI Teknologi, mengungkapkan bahwa semua robot masih dalam tahap riset, terutama untuk meningkatkan ketahanan dalam cuaca ekstrem.

"Robodog generasi awal bisa bertahan 8 jam, tapi target kami 24 jam. Untuk humanoid dan robot bom, pengujian sensor dalam kondisi basah atau berdebu masih berlangsung," jelasnya.  

Kehadiran robot dalam peringatan ini bersifat simbolis, menunjukkan komitmen Polri menuju smart policing yang berfokus pada keselamatan warga dan efisiensi tugas. Meski belum operasional, langkah ini menjadi awal transformasi digital di tubuh Polri. (Rtm)

Ikuti Berita Terbaru di WhatsApp Channel