Panitia SPMB SMKN 12 Kota Bekasi Tidak Patuh Akibatkan Putri Gagal Masuk Sekolah - Prakata.com | Kata-kata Dalam Berita
tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Panitia SPMB SMKN 12 Kota Bekasi Tidak Patuh Akibatkan Putri Gagal Masuk Sekolah

Kepala SMKN 12 Kota Bekasi, Luki Lestari, saat ditemui pada Kamis (24/7/2025).
Prakata.com – Seorang anak yatim calon siswa SMKN 12 Kota Bekasi, Putri Laysyah Octria Junaedi, tidak diterima masuk sekolah karena ketidakpatuhan panitia Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) terhadap arahan Kepala Sekolah dan program Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS) dari Gubernur Jawa Barat.  

Kepala SMKN 12 Kota Bekasi, Luki Lestari, saat ditemui di sekolah pada Kamis (24/7/2025), mengungkapkan bahwa panitia SPMB tidak menjalankan prosedur yang seharusnya, sehingga menghambat proses penerimaan Putri melalui program PAPS.  

Luki menjelaskan, orang tua Putri sempat menghubunginya pada Jumat (12/7/2025) sore, menyatakan telah diarahkan panitia SPMB untuk mendatangi Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Padahal, Luki belum mengetahui proses awal penolakan tersebut.  

“Saya dapat telepon dari orang tua Putri, katanya sudah ke KCD karena diarahkan panitia. Padahal saya sudah pulang sebelum pukul 16.00,” jelas Luki.

Ketika orang tua Putri kembali ke sekolah, panitia SPMB ternyata sudah tidak ada. Padahal sebelumnya mereka berjanji akan menunggu. Luki kemudian mengatur pertemuan pada Sabtu (13/7/2025) pukul 08.00 untuk membahas solusi.  

Luki mengikuti zoom meeting dengan KCD yang memastikan masih ada kesempatan mendaftarkan siswa melalui PAPS hingga pukul 12.00 siang. Namun, upayanya terhambat karena operator SPMB sekolah tidak merespons.  

“Saya ingin buat nota dinas untuk rekomendasi Putri ke program PAPS, tapi operator tidak aktif. Saya libatkan staf, Pak Rohmat, karena panitia SPMB tidak datang hari Sabtu,” jelas Luki.  

Ia kemudian menghubungi Kasubag Tata Usaha KCD dan operator SPMB KCD Wilayah III, yang menyatakan sudah mengingatkan melalui grup. Namun, upaya tersebut tidak cukup karena pihak sekolah tidak bisa mengurus administrasi tanpa bantuan panitia SPMB.  

Di tempat terpisah, Ropendi, selaku wali murid dari Putri mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam. Pasalnya, keponakannya (Putri) saat ini dalam kondisi mental yang tertekan, dan lebih sering mengurung diri di dalam kamar.

"Keponakan saya sakit, gak mau ketemu orang, malu karena tidak diterima sekolah. Saya maunya kebobrokan panitia SPMB dibongkar agar tidak ada calon siswa lain yang bakal bernasib sama seperti Putri," kata Pendi, sapaannya.

Ia membeberkan bagaimana kronologi pihak keluarga harus bolak balik ke KCD Wilayah III dan kembali ke sekolah untuk memperjuangkan Putri masuk sekolah. Meski hasilnya pun tidak sesuai harapan.

"Waktu hari Jumat (12/7/2025) kita disuruh datang ke KCD padahal itu sudah jam 4 sore. Saya tanya apakah masih kekejar waktunya, tapi kata Bu Nursiam dari panitia dia standby sampai jam 8 malam," papar dia.

Sayangnya, pihak keluarga hanya bisa menelan kekecewaan lantaran sepulang dari KCD Wilayah III tidak ada panitia SPMB SMKN 12 yang standby di sekolah. Padahal waktu baru menunjukkan pukul 17.30 WIB, sementara janji panitia standby hingga pukul 20.00 WIB.

"Kemudian pada hari Sabtunya kita datang ke sekolah tapi operator Syahrul, Alfin, dan Nursiam dari panitia tidak datang. HP-nya juga tidak aktif. Akhirnya kepala sekolah memutuskan untuk tetap menerima keponakan saya dan hari Senin ikut MPLS," jelas Pendi.

Sebelumnya, pihak yang mengaku sebagai panitia SPMB mengaku ingin meluruskan pemberitaan terkait gagalnya Putri diterima di SMKN 12 Kota Bekasi. Nomor 085716454475 menghubungi redaksi Prakata.com melalui chat WhatsApp agar datang ke sekolah untuk melakukan konfirmasi.

"Bang maaf ini ada kata-kata yang harus di koreksi. Sesuai fakta," tulisnya.

Namun, ketika ditanyakan siapa identitas pemilik nomor yang mengaku sebagai panitia tersebut tidak mau menjawab dengan jelas. "Mungkin tanya ke yg melapor bang. Atau ke sekolah saja. Jadi dpt 2 narasumber," lanjutnya menulis.

Prakata.com kemudian berupaya melakukan konfirmasi dengan datang langsung ke sekolah. Baik melakukan konfirmasi dengan kepala sekolah maupun pihak panitia SPMB SMKN 12 Kota Bekasi.

Anehnya, pihak Panitia SPMB dan operator tidak ada yang mau keluar untuk memberikan keterangan kepada awak media yang datang. Nomor kontak panitia pun tidak membalas chat dan tidak mengangkat telepon untuk dikonfirmasi. (Gud)

Ikuti Berita Terbaru di WhatsApp Channel