![]() |
| Mahdiar, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Tangerang. |
Prakata.com – Meski seharusnya Indonesia sedang memasuki musim kemarau, Kota Tangerang justru diguyur hujan lebat dalam beberapa waktu terakhir. Akibatnya, sejumlah titik mengalami genangan air bahkan banjir yang mengganggu aktivitas warga.
Menurut Mahdiar, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Tangerang, fenomena ini terjadi karena anomali curah hujan di atas normal yang diprediksi BMKG akan berlangsung hingga Oktober 2025.
Penyebabnya antara lain melemahnya Monsun Australia, naiknya suhu permukaan laut di selatan Indonesia, serta pengaruh gelombang Kelvin dan konvergensi angin yang memicu pertumbuhan awan hujan. Kondisi ini dikenal sebagai "kemarau basah".
"Data menunjukkan, hingga akhir Juni 2025, baru sekitar 30% wilayah Indonesia yang benar-benar mengalami musim kemarau, jauh di bawah rata-rata normal sebesar 64%," jelas Mahdiar.
Menyikapi ketidakpastian cuaca ini, BPBD mengimbau warga untuk:
- Waspada cuaca ekstrem – Pantau informasi cuaca dari sumber resmi seperti BMKG.
- Antisipasi banjir – Bersihkan saluran air, pangkas pohon rapuh, dan simpan barang berharga di tempat aman.
- Siap siaga bencana – Siapkan tas darurat, ketahui jalur evakuasi, dan simpan nomor penting seperti BPBD dan layanan medis.
- Hindari risiko pasca-banjir – Jangan pulang sebelum kondisi benar-benar aman, bersihkan rumah dari sisa banjir, dan periksa kesehatan ke fasilitas terdekat.
"Cuaca ekstrem kini tidak bisa diprediksi hanya berdasarkan musim. Masyarakat harus tetap waspada," tegas Mahdiar.
Dengan kondisi yang masih berpotensi hujan lebat, diharapkan warga Tangerang selalu siaga menghadapi kemungkinan bencana banjir di tengah musim kemarau yang tak biasa ini. (Zen)
Ikuti Berita Terbaru di WhatsApp Channel


