![]() |
Wali Kota Bandung Farhan saat meninjau progres Rutilahu di Kelurahan Jamika. |
Prakata.com – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, optimistis program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) hasil kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Yayasan Buddha Tzu Chi akan memberi dampak signifikan bagi perekonomian warga.
"Ini murni gerakan gotong royong. Semua elemen terlibat, mulai dari swasta, pengusaha, masyarakat, hingga pemerintah. Tidak menggunakan APBD, jadi prosesnya mungkin lebih lambat, tapi semangat kolaborasinya sangat tinggi," ujar Farhan saat meninjau progres Rutilahu di Kelurahan Jamika, Kamis (3/7/2025).
Ia mengakui, tantangan terbesar adalah variasi kondisi rumah dan luas bangunan yang membutuhkan penanganan berbeda-beda. Namun, antusiasme relawan dan kontraktor lokal menjadi indikator positif bagi pertumbuhan ekonomi.
"Saya gembira melihat banyak kontraktor mendapat proyek, artinya ada pergerakan ekonomi. Tapi di sisi lain, kami justru kekurangan tenaga ahli. Ini situasi yang membuat kami waspada sekaligus bersemangat," ungkapnya.
Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Bandung, program ini menargetkan 500 rutilahu yang tersebar di berbagai wilayah, seperti Jamika, Kopo, Kiara Condong, Babakan Ciparay, dan Bandung Kulon. Saat ini, tahap pertama sedang berjalan dengan fokus perbaikan 100 rumah di Jamika dan Kopo.
Farhan menegaskan, program ini bukan sekadar memperbaiki rumah, tapi juga memicu perputaran ekonomi yang lebih luas. "Saya ingin ini jadi penggerak ekonomi. Jika semua pihak dapat pekerjaan, manfaatnya akan dirasakan bersama," pungkasnya. (ray)
Ikuti Berita Terbaru di WhatsApp Channel